JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengungkapkan permintaan yang sempat disampaikan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kepada Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan pernyataan Menpora Zainudin Amali, permintaan dari Shin Tae-yong terucap ketika sang pelatih bertemu Presiden Jokowi di Korea Selatan pada Juni lalu. Kala itu, Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan kerja ke Asia Timur, termasuk Korea Selatan.
Dia pun mengundang Shin Tae-yong untuk makan malam bersama. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi disebut melayangkan pertanyaan kepada Shin Tae-yong terkait hal mendasar yang dibutuhkan untuk pembinaan sepak bola Indonesia.
“Pada saat Bapak Presiden di Korea, Coach Shin Tae-yong sedang berada di sana kemudian diundang makan malam. Kemudian ada obrolan,” kata Menpora Amali kepada awak media, Rabu (21/9/2022), dikutip dari Antara News.
“Kemudian ditanya Bapak Presiden apa yang kamu (Shin Tae-yong) butuhkan yang paling mendasar,” ujar Menpora Amali.
Setelah mendapat pertanyaan tersebut, Shin Tae-yong sontak membahas kekurangan Indonesia yang tidak memiliki training center. Padahal, menurut Shin Tae-yong, training center sangat dibutuhkan dalam proses pembinaan sepak bola di suatu negara.
“Beliau sampaikan Indonesia tidak punya training camp, jadi kalau main masih menumpang stadion-stadion dan menunggu jadwal, itu tidak baik untuk pembinaan,” ungkap Menpora Amali terkait permintaan Shin Tae-yong.
Permintaan Shin Tae-yong mendapat respons positif dari Presiden Jokowi yang kemudian bersedia menyiapkan training center untuk timnas Indonesia. “Maka Pak Presiden (bilang) oke, saya siapkan,” ucap Menpora Amali.
Tindak Lanjut Permintaan Shin Tae-yong. Menurut Menpora Amali, Presiden Jokowi langsung menindaklanjuti permintaan Shin Tae-yong dengan mengundang dirinya dan Ketum PSSI Mochamad Iriawan untuk menyampaikan rencana lebih lanjut.
“Beliau (Presiden Jokowi) sampaikan kalau ada calon atau tempat lain silakan siapkan, tapi kalau tidak ada, ada lahan di IKN (Ibu Kota Nusantara),” kata Menpora Amali.
Menpora menegaskan bahwa dirinya dan Ketum PSSI menyambut positif rencana pemabangunan pusat pelatihan (training center) sepak bola di IKN. Pasalnya, dia mengakui bahwa itu menjadi tidak adanya training center menjadi salah satu kelemahan pembinaan sepak bola di Tanah Air.
Nantinya, keberadaan training center bukan hanya berguna untuk menggelar latihan yang terjadwal. Selain itu, para pemain juga bisa menambah porsi latihan secara individu karena ketersediaan fasilitas.
Sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden Jokowi, Menpora mengaku telah menyampaikan surat terkait rancangan dan rincian pembangunan pusat pelatihan sepak bola melalui Sekretariat Presiden.
“Itu sedang dipertimbangkan. Tentu ya, tetapi kita menunggu saja, sebab nanti kalau itu oke yang mengerjakan bukan kami, bukan PSSI, tetapi Kementerian PUPR,” ujar Menpora Amali.
Menurut Menpora, dalam surat tersebut tercantum desain lapangan-lapangan yang akan dibangun serta arena utama yang mungkin bisa dipakai sebagai lokasi pertandingan timnas Indonesia. (rdr/kompas.com)