AGAM, RADARSUMBAR.COM – Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam mencatat produksi ikan budidaya di daerah itu mencapai 22.696 ton selama enam bulan pada Januari sampai Juni 2022.
“Produksi ikan ini selama enam bulan dari target 30 ribu ton selama 2022 dan target itu tercapai nantinya,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira di Lubukbasung, Senin.
Dia mengatakan, produksi ikan dengan jenis nila, gurami, mas dan lele itu berasal dari keramba jaring apung di Danau Maninjau, kolam air deras, kolam air tenang dan kolam terpal.
Ikan itu dipasarkan di pasar tradisional tersebar di Sumbar, Riau, Jambi dan provinsi tetangga lainnya. Ia mengatakan, pada tahun sebelumnya target produksi ikan di Agam 50 ribu ton dan realisasi hanya 37 ribu ton.
“Hampir setiap hari ikan itu dikirim ke pasar tradisional di provinsi tetangga,” katanya.
Namun, pada 2022 target dikurangi sebanyak 20 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya dengan asumsi jumlah keramba jaring apung dikurangi. Ini mengingat produksi terbesar disumbangkan dari keramba jaring apung di Danau Maninjau.
Sementara jumlah keramba jaring apung bakal dikurangi dari 23.359 unit secara bertahap menjadi 6.000 petak sesuai dengan daya tampung dan daya dukung danau tersebut dalam mengatasi pencemaran air danau dari sisa pakan ikan.
Daya tampung danau sebanyak 6.000 unit keramba jaring apung tersebut sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Agam No 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Kelestarian Kawasan Danau Maninjau.
“Dengan pengurangan keramba jaring apung itu, maka target produksi ikan kami turunkan dari 50 ribu menjadi 30 ribu ton,” katanya. (rdr/ant)