Antisipasi Hacker, Padang Kini Punya Tim Tanggap Siber

Dibutuhkan pengelolaan risiko keamanan informasi yang menyeluruh agar layanan publik bisa terjaga aspek kerahasiannya.

Wali Kota Padang Hendri Septa (kiri) bersama Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media, dan Transportasi, Deputi IV BSSN Rinaldy pada peluncuran Tim Tanggap Siber di Padang, Selasa. (Antara)

Wali Kota Padang Hendri Septa (kiri) bersama Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media, dan Transportasi, Deputi IV BSSN Rinaldy pada peluncuran Tim Tanggap Siber di Padang, Selasa. (Antara)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Padang membentuk Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sebagai upaya mencegah peretasan dan memperkuat keamanan data.

“Maraknya insiden siber akhir-akhir ini yang menyerang situs pemerintah membuat kami harus membentengi data penting menyangkut informasi pribadi masyarakat,” kata Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang, Selasa saat peluncuran Tim Tanggap Insiden Siber.

Menurutnya, dibutuhkan pengelolaan risiko keamanan informasi yang menyeluruh agar layanan publik bisa terjaga aspek kerahasiannya.

“Memang tidak ada sistem keamanan yang 100 persen aman, namun dengan adanya tim ini minimal dapat mengurangi atau menurunkan risiko keamanan informasi,” kata dia.

Ia menyampaikan pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber juga merupakan amanat dari Peraturan adan Siber dan Sandi negara nomor 10 tahun 2020.

“Tim Tanggap Insiden Siber Padang merupakan proyek percontohan yang ditunjuk oleh Dinas Kominfo di Sumbar,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Dinas Kominfo Padang Titin Masfetrin menyampaikan pembentukan CSIRT dilatarbelakangi oleh banyaknya serangan siber yang menargetkan data-data milik institusi pemerintahan.

Dia menyampaikan bagi pemerintah daerah aset-aset kritikal penting untuk dipastikan keamanannya.

“Serangan yang cukup masif terhadap situs dan database pemerintahan berbahaya apabila tidak ditangani dengan cepat, oleh karena itu dibentuk CSIRT sebagai pelaksana keamanan siber pada sektor pemerintahan,” ujarnya.

Sejalan dengan itu Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media, dan Transportasi, Deputi IV BSSN Rinaldy mengatakan Padang merupakan kota ke-15 yang mendaftarkan CSIRT ke BSSN.

“Pembentukan Padang-CSIRT telah melalui tahapan program Asistensi disertai dengan penilaian tingkat Maturitas, penanganan insiden Siber,rekomendasi dan konsultasi,” ujarnya.

Ia menambahkan pada 2022 akan dibentuk sebanyak 32 CSIRT yang tersebar di kementerian, lembaga dan daerah.

Dia berharap dengan pembentukan CSIRT dapat mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bersih efektif, efisien, transparan,dan akuntabel.

“Kota Padang menjadi salah satu. proyek percontohan dalam pembentukan CSIRT kabupaten dan kota,” katanya. (rdr/ant)

Exit mobile version