Presiden mengatakan, impor aspal yang selama ini dilakukan jumlahnya hampir mencapai 5 juta ton per tahun. Padahal, Kabupaten Buton memiliki potensi aspal yang sangat besar hingga mencapai 662 juta ton.
“Ada potensi 662 juta ton di sini, gede sekali. Sehingga kalau setahun impor 5 juta [ton], itu kita kira-kira masih 120 tahun ini bisa kita olah aspal yang ada di sini,” tuturnya.
Presiden berharap agar potensi yang besar tersebut dapat segera direalisasikan sehingga masyarakat mendapatkan manfaat dan Buton dapat hidup kembali sebagai industri penghasil aspal.
“Nilai tambah ada di sini, pajak ada di sini, royalti ada di sini, dividen ada di sini, pajak karyawan semuanya ada di sini.”
“Sehingga kita harapkan, Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal, bukan tambang,” tutupnya. (rdr/skb)