HEALTH, RADARSUMBAR.COM – Keberadaan pandemi merubah seluruh sektor di berbagai bidang, salah satunya adalah pekerjaan dan bisa mempengaruhi kesehatan mental.
Istilah work from home menjadi kalimat yang sering disebut oleh semua para pekerja yang terdampak dari pandemi ini. Perubahan sistem kerja memberikan dampak yang tidak baik untuk kesehatan mental karyawan.
Di sisi lain, adanya tekanan dan pekerjaan yang numpuk, juga memicu terjadinya gangguan mental yang dapat menyebabkan depresi.
Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf dari Secretary General dari Asian Federation of Psychiatric Associations menyebut, perusahaan harus berinsiatif memiliki in house konselor untuk membantu karyawan dalam menghadapi perubahan yang akan terjadi mendatang.
Berikut beberapa rangkuman yang bisa membuat perubahan sistem kerja dapat memengaruhi kesehatan mental:
Memperhatikan Tanda-Tanda Gangguan Kesehatan Mental Tubuh Kita, Salah Satu Burnout
Selama pandemi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, seluruh pekerja dihadapkan dengan perubahan rutinitas kerja, yang semula bekerja dari kantor, kini mengharuskan bekerja dari rumah.
Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang dapat memicu gangguan kesehatan mental, salah satunya adalah burnout.
Burnout merupakan suatu kondisi yang di mana pekerja mengalami stres berlebih. Saat burn out, para pekerja akan merasa lelah terhadap emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh pekerjaannya.
Kondisi ini ditandai dengan adanya kelebihan secara emosi, seperti mudah lapar, terbawa perasaan, prestasi atau kinerja menurun, serta kompetensi yang menurun.
Selama pandemi, orang-orang merasakan burnout ketika dihadapkan dengan bekerja dari rumah. Namun, sebenarnya burnout juga dapat dialami oleh orang-orang yang bekerja dari kantor.
Sehingga, penting untuk memerhatikan tanda-tanda yang muncul pada kesehatan jiwa di tubuh kita, sebelum menyebabkan gangguan kesehatan mental pada diri kita.
Kesehatan Mental Para Pekerja Sangat Penting
Sulit beradaptasi menjadi faktor lain yang dapat menyebabkan gangguan mental terhadap para pekerja. Pasalnya, selama pandemi, orang-orang dihadapkan dengan perubahan sistem kerja yang semula bekerja dari kantor menjadi bekerja dari rumah.
Terlebih lagi, banyak tempat kerja yang saat ini menerapkan sistem hybrid untuk pekerjanya di masa new normal yang dimana membuat pekerjanya harus merasakan bekerja dari kantor dan dari rumah secara bergantian.
Beradaptasi tidak seperti membalikkan tangan, butuh waktu dan proses untuk menghadapi perubahan sistem kerja yang berubah seperti saat ini.
Maka dari itu, peran tempat kerja menjadi wadah penting untuk membantu karyawannya merasakan kenyamanan dalam bekerja.
Compassionate workplace is essential
Yang artinya bahwa perusahaan menjadi tempat yang sangat utama dalam memberikan penuh belas kasih kepada karyawannya.
Hal inilah yang harus dilakukan oleh setiap tempat kerja dalam membantu karyawannya agar dapat menyesuaikan dengan adanya sistem kerja yang berubah-ubah.
Maka dari itu, perusahaan semestinya memiliki inisiatif untuk menyediakan layanan mental, seperti in house konselor perusahaan yang dapat membantu karyawan berkonsultasi mengenai kesehatan mentalnya.
Sehingga dengan adanya fasilitas mental dari perusahaan, dapat membantu karyawannya untuk adaptif dalam menghadapi perkembangan zaman yang sangat cepat. (rdr/pop)