PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah harus menginvestigasi kejadian kerusuhan yang menyebabkan ratusan nyawa melayang saat laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (1/10/2022). Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi persepakbolaan Tanah Air.
Demikian ditegaskan anggota Exco PSSI 2016-2020 Refrizal, kepada Radarsumbar.com, Selasa (4/10/2022).
Pria asal Sumatra Barat (Sumbar) ini, meminta PSSI mengevaluasi secara total proses penyelenggaran iven sepakbola Tanah Air. Hal itu diperlukan agar iven sepakbola di masa-masa mendatang dapat berjalan dengan baik tanpa timbul korban jiwa lagi.
“Kita dan dunia sepakbola Indonesia berduka sangat mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Peristiwa tersebut harus dievaluasi total dan diinvestigasi supaya tidak terulang pada masa yang akan datang,” ungkap anggota DPR RI periode 2004-2019 ini.
Terkait penghentian Liga 1 dan Liga 2, Refrizal meminta agar tidak dilakuakn berlarut-larut karena akan mengganggu sekaligus merugikan persepakbolaan Indonesia yang saat ini tengah menunjukkan tren yang positif. “Harus diperjuangkan supaya jangan terlalu lama dihentikannya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 karena akan merugikan anak bangsa yang terlibat dalam persepak bolaan Indonesia,” tuturnya.
Refrizal mendorong agar PSSI berupaya keras untuk melobi FIFA agar tidak diberikan sanksi yang berat buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan. Karena menurutnya, sanksi yang berat akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kelangsungan persepakbolaan Tanah Air. “PSSI harus berjuang dan berupaya pada FIFA supaya PSSI tidak dibekukan atau diberi sanksi oleh FIFA karena sangat berat atau bisa kiamat bagi sepakbola Indonesia,” pungkasnya. (rdr)