Bagi Indra, gambaran situasi ini menunjukkan Prabowo bisa jauh unggul jika mesin politik nantinya benar-benar digerakkan. Apalagi jika Ketua Umum Partai Gerindra itu secara gamblang mendeklarasikan diri maju dalam Pilpres 2024.
Ia menambahkan, survei juga membuat simulasi pertanyaan elektabilitas yang terdiri dari satu lawan satu (head to head) dan berpasangan dengan 3 pasang dan 2 pasang bersaing.
Hasilnya, ditemukan jika Prabowo bersaing satu lawan satu selalu tampil sebagai pemenang dengan perolehan persentase 37,4% (simulasi 1); 39,1% (simulasi 2); 40,4% (simulasi 3) dan; 43,3% (simulasi 4).
“Pada Simulasi berpasangan dengan 3 pasang bersaing, pasangan yang menyandingkan Prabowo dengan calon lainnya seperti Ganjar, Puan, Anies dan Khofifah selalu tampil sebagai pemenang.”
“Namun, hanya Prabowo-Ganjar yang diprediksi mampu menuntaskan persaingan dalam 1 putaran Pilpres saja, sementara selebihnya tidak,” jelas Indra.
Survei LSP dilakukan pada medio Juni lalu dengan melibatkan 1.230 responden. Margin of error survei di kisaran 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel survei merupakan penduduk berusia 17 tahun ke atas dan disebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner. (rdr)