“Saya berharap kita semua dapat saling menjaga dan menjadikan peristiwa ini sebagai introspeksi. Agar setiap pertandingan sepakbola bisa berjalan dengan kondusif, baik itu di Sumbar maupun di daerah lainnya di Indonesia,” jelas Win.
Hadir dalam Salat Gaib dan doa bersama itu jajaran manajemen Semen Padang FC, sejumlah stakeholder olahraga dan sepakbola, serta elemen suporter yakni, The Kmers, Spartacks, UWS dan Padang Fans.
Seperti diketahui, tragedi di Kanjuruhan terjadi setelah pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Setidaknya 131 orang meninggal.
Mereka terinjak dan sesak napas saat berupaya menghindari tembakan gas air mata yang diarahkan ke tribun. Ada yang meninggal di stadion, dan ada yang meninggal di rumah sakit. (rdr)