Win mengaku, manajamen sangat bersyukur sekali saat bermain di kandang atas dukungan suporter sebagai pemain ke-12. “Mudah-mudahkan selalu dukung kami di manapun berlaga. Begitu juga saat sampai ke Medan, Palembang, Riau dan lainnya kemarin, dukungan sangat besar. Mohon doanya kita bisa sampai ke Liga 1. Yang penting kami pesankan kepada suporter agar adu kreasi dan kreativitas bukan anarkis,” katanya.
Win juga berterima kasih kepada Andre Rosiade sebagai penasihat tim yang begitu peduli dengan Semen Padang FC. “Terima kasih Bang Andre Rosiade yang selalu mendukung tim dan juga suporter. Semoga Bang Andre selalu dalam kondisi sehat dan bisa mendukung kita bersama. Dan terus bersama kami sampai kembali ke Liga 1,” katanya.
Perwakilan suporter dari Spartacks Ficky AD atau Gagak Jambak menyebut, kejadian di Kanjuruhan adalah duka Indonesia. Karena menjadi tragedi nomor dua terbesar di dunia. Dia berharap jangan sampai tragedi itu terjadi di Kota Padang yang kita cintai.
“Ini adalah pembelajaran bagi kita semua. Karena bisa terjadi di mana saja. Dari beberapa laga di kandang, kami di tribun Selatan memang susah masuk. Jangan sampai kejadian yang sama dengan di Arema terjadi di sini. Yang terpenting semuanya kita harus bisa menjaga situasi,” katanya.
Afdal dari UWS 1980 menyebutkan, duka Aremania di Kanjuruhan adalah duka semua suporter yang ada di Indonesia bahkan dunia. “Kita berkumpul di sini untuk shalat gaib, mendoakan dan mengenang kejadian yang telah menjadi tragedi dunia ini. Semoga tidak terjadi di Kota Padang,” katanya.
Buya Ihsan dari The Kmers berharap, kejadian di Kanjuruhan menjadi evaluasi menyeluruh bagi pengelola liga dan klub. Cukuplah kejadian itu terakhir kali dan tidak terulang lagi. “Kita doakan yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan yang ditinggalkan tabah. Semoga ini adalah kejadian terakhir,” kata Ihsan. (rdr)