Ia menambahkan, bencana itu berupa orang tenggelam empat kejadian, orang hilang enam kejadian dan pohon tumbang 43 kejadian. Sementara angin kencang empat kejadian, tanah longsor 17 kejadian, banjir lima kejadian dan lainnya.
Untuk meminimalisir bencana alam, tambahnya, BPBD Agam melakukan simulasi kepada masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Selain itu, membersihkan pohon yang berpotensi tumbang, membersihkan aliran sungai dan lainnya.
“Ini telah kita lakukan dalam mengurangi potensi bencana alam di daerah itu,” katanya.
Ia mengakui, selama 2021 total bencana alam terjadi sebanyak 1.225 kejadian. Kejadian itu paling banyak di Kecamatan Tanjungraya 150 kejadian, Tanjungmutiara 124 kejadian, Baso 122 kejadian dan Lubukbasung 119 kejadian. (rdr/ant)