AGAM, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam menangani sebanyak 87 kejadian bencana alam yang terjadi semenjak Januari sampai 10 Oktober 2022.
“Bencana alam itu terjadi di 13 dari 16 kecamatan di Agam dan kita mengerahkan anggota ke lokasi untuk membersihkan pohon tumbang, tanah longsor dan mencari korban hilang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito di Lubukbasung, Selasa.
Ia mengatakan, ke 87 kejadian bencana alam itu terjadi di Kecamatan Kamangmagek tiga kejadian, Palembayan enam kejadian, Malalak tiga kejadian, Canduang dua kejadian, Sungaipua satu kejadian.
Sementara Kecamatan Palupuh delapan kejadian, Baso satu kejadian, Tilatangkamang empat kejadian, Matur dua kejadian, Lubukbasung 28 kejadian, Tanjungmutiara 18 kejadian, Ampeknagari sembilan kejadian dan Tanjungraya tujuh kejadian.
“Kecamatan Banuhampu, Ampekkoto dan Ampekangkek tidak ada bencana selama Januari sampai 10 Oktober 2022,” katanya.
Ia menambahkan, bencana itu berupa orang tenggelam empat kejadian, orang hilang enam kejadian dan pohon tumbang 43 kejadian. Sementara angin kencang empat kejadian, tanah longsor 17 kejadian, banjir lima kejadian dan lainnya.
Untuk meminimalisir bencana alam, tambahnya, BPBD Agam melakukan simulasi kepada masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Selain itu, membersihkan pohon yang berpotensi tumbang, membersihkan aliran sungai dan lainnya.
“Ini telah kita lakukan dalam mengurangi potensi bencana alam di daerah itu,” katanya.
Ia mengakui, selama 2021 total bencana alam terjadi sebanyak 1.225 kejadian. Kejadian itu paling banyak di Kecamatan Tanjungraya 150 kejadian, Tanjungmutiara 124 kejadian, Baso 122 kejadian dan Lubukbasung 119 kejadian. (rdr/ant)