Diketahui data pohon tumbang tersebut masih bersifat sementara mengingat luasnya wilayah Padangpariaman serta masih adanya potensi hujan yang akan mengguyur daerah itu.
Ia menjelaskan pentingnya warga mengenal resiko bencana yang berada di lingkungan sekitar sebagai antisipasi terjadinya korban ketika bencana terjadi.
“Wilayah Padangpariaman merupakan etalasenya bencana, dimana Kabupaten Padangpariaman memiliki 10 jenis ancaman risiko bencana dan paling lengkap dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di Sumbar, untuk itu kita harus mengantisipasi potensi ancaman bencana yang ada di sekitar,” katanya.
Ia mengatakan sejauh ini pihaknya telah menyiapkan 15 dari 103 nagari di Padangpariaman menjadi desa tangguh bencana yang jumlah tersebut akan terus bertambah guna mengurangi potensi terjadinya korban akibat bencana yang terjadi di daerah itu.
“Kami terus berupaya meminimalkan risiko terjadinya kerusakan akibat bencana alam, baik berupa kerusakan fisik maupun non fisik,” ujarnya. (rdr/ant)