“Mobil tersebut biasanya saya gunakan untuk membawa tamu mengelilingi kota namun ketika tidak dipakai silakan digunakan untuk membawa anak-anak,” katanya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Leadership Islamic Center Harpen Agus Bulyandi mengatakan pihaknya hanya menerima anak-anak dari kaum duafa untuk dilatih menghafal Al-Quran serta membentuk aqidah dan akhlak mereka.
“Hal ini sejalan dengan tujuan yayasan dibentuk yaitu selain untuk membentuk karakter islami generasi muda di Pariaman juga karena harga pendidikan yang mahal sehingga menyulitkan orang miskin, makanya kami hanya menerima kaum dhuafa,” ujarnya.
Ia menyebutkan santri di yayasan tersebut berjumlah 40 orang sedangkan yang diwisuda hari ini 36 orang. Operasional yayasan tersebut mencapai Rp40 juta perbulan yang selama ini diambil dari gaji dan tunjangannya selama menjadi anggota DPRD Pariaman.
Ia menambahkan setelah sukses mendirikan rumah tahfidz pihaknya akan membangun pondok pesantren yang juga gratis untuk anak kaum dhuafa. (rdr/ant)