Batang Masang Meluap, Warga Agam Cemas Serangan Buaya

Air Sungai Batang Masang meluap semenjak Minggu (16/10) sore, sehingga mengenangi halaman rumahnya dan perkebunan kelapa sawit milik warga.

Banjir mengenangi halaman rumah warga di Gadiah Agiak, Nagari Tiku Lima Jorong. (Antara/Yusrizal)

Banjir mengenangi halaman rumah warga di Gadiah Agiak, Nagari Tiku Lima Jorong. (Antara/Yusrizal)

AGAM, RADARSUMBAR.COM – Air Sungai Batang Masang di Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam meluap akibat curah hujan cukup tinggi di hulu beberapa hari lalu, sehingga warga sekitar khawatir diserang buaya muara.

Salah seorang warga Gadih Angiak, Fitri di Lubukbasung, Senin, mengatakan air Sungai Batang Masang meluap semenjak Minggu (16/10) sore, sehingga mengenangi halaman rumahnya dan perkebunan kelapa sawit milik warga.

“Air meluap semenjak Minggu (16/10/2022) sore dan air mulai mengenangi halaman rumah pada Senin (17/10/2022) pagi. Apabila seperti ini, maka air semakin tinggi,” katanya.

Ia mengatakan, kondisi air sungai sejajar dengan permukaan tanah atau lahan tempat bangunan rumahnya itu. Di lokasi sungai, tambahnya, banyak dihuni buaya muara dan dapur rumah berdekatan dengan sungai.

Akibatnya, ia dan anaknya khawatir diserang buaya saat berada di perkarangan rumah. “Biasanya buaya berenang di sungai dan dengan kondisi air sungai besar, maka saya melarang anak untuk bermain keluar rumah,” katanya.

Sementara Sekretaris Nagari Tiku Lima Jorong, Anaswar mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan setiap kondisi hujan dari serangan buaya muara.

“Imbauan itu saya sampaikan ke wali jorong untuk mengingatkan warganya dari serangan buaya muara,” katanya.

Ia mengakui ada sekitar 50 unit rumah yang berpotensi terendam banjir di Muaro Gadiah Angiak dan Rajang Jambu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Bambang Warsito menambahkan Gadiah Agiak merupakan daerah rawan banjir apabila curah hujan tinggi.

“Daerah itu rawan banjir dan warga harus arif dengan kondisi tempat tinggal,” katanya.

Dengan kondisi curah hujan cukup tinggi, warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai dan perbukitan harus bijak dalam menyikapi kearifan lokal terkait apa saja yang harus dipatuhi. BPBD setempat bakal memperkuat dengan stakeholder yang ada. (rdr/ant)

Exit mobile version