Gerindra Sebut Perempuan Solsel belum Berani Tampil di Politik, Padahal Banyak Potensi

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)

PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Partai Gerindra Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat mengajak kaum perempuan di daerah itu berani tampil di panggung politik untuk menggaungkan suara-suara dan memperjuangkan hak serta kepentingan mereka.

“Banyak perempuan di Solok Selatan masih belum berani tampil di perpolitikan. Padahal, dengan masuk ke dalam partai politik mereka bisa mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang bisa diarahkan untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan-kepentingan mereka,” kata Sekretaris DPC Gerindra Solok Selatan, Isyuliardi Maas di Padang Aro, Rabu (19/10/2022).

Ia mengatakan, contoh nyata belum beraninya perempuan di tanah Sarantau Sasurambi ini tampil di ranah perpolitikan adalah masih sedikitnya wakil perempuan di parlemen daerah itu.

Selain itu, imbuhnya partai politik selalu kepayahan mencari anggota atau kader perempuan meskipun untuk memenuhi 30 persen keterwakilan, apalagi untuk calon-calon yang maju dalam pemilihan legislatif.

“Kami kemarin telah membuka pendaftaran untuk masyarakat yang ingin maju pada pemilihan legislatif melalui Gerindra. Sampai penutupan, tidak sampai 20 persen perempuan yang mendaftar,” ujarnya.

Ia mengatakan, sumber daya perempuan cukup potensial seperti banyak mereka yang masuk dalam organisasi, pemimpin dalam perusahaan, dan pengusaha. Namun, katanya menambahkan untuk masuk dunia politik mereka masih belum berani.

Ia mengungkapkan bahwa selama ini masih berkembang stigma di masyarakat daerah itu bahwa maju dalam pemilihan legislatif hanya untuk menambah perolehan suara seseorang atau partai politik.

Padahal, imbuhnya undang-undang telah mengatur bahwa 30 persen keterwakilan perempuan. “Ini merupakan amat undang-undang,” katanya.

Selain itu, imbuhnya potensi meraup suara lebih besar karena jumlah perempuan lebih banyak ketimbang laki-laki. “Kran mereka lebih besar,” ujarnya.

Ia mengatakan perlu upaya kebersamaan untuk menuntaskan masalah ini, mulai dari pemerintah, partai politik, penyenggara pemilu dan masyarakat. “Kita harus mendukung perpolitikan yang bersih. Tanpa politik uang. Ini penting untuk pendidikan politik masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok Selatan mengingatkan pimpinan partai politik (Parpol) untuk mempersiapkan calon legislatif perempuan lebih cepat supaya tidak terkendala saat pendaftaran.

“Ketika pencalonan nantinya Parpol akan diminta memperhatikan keterwakilan perempuan 30 persen, supaya tidak terkendala sebaiknya dipersiapkan dari sekarang,” kata Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita.

Dia mengatakan, pengalaman pada Pemilu 2019 banyak Parpol yang kesulitan memenuhi keterwakilan perempuan jadi harus dipersiapkan sejak sekarang. “Perempuan bukan pelengkap, tapi menentukan,” ujarnya. (rdr/ant)

Exit mobile version