JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Hingga kini, penyebab pasti ratusan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia belum terkuak. Beredar dugaan, kasus tersebut dipicu oleh kandungan etilen glikol (EG) di obat berbentuk cair atau sirup.
Seiring kajian yang tengah diupayakan pemerintah, masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan obat berbentuk cair lebih dulu, termasuk pada anak yang sakit demam dan membutuhkan parasetamol.
Sebagai alternatif obat sirup, Wakil Ketua II PD Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DI Yogyakarta Arifianti Piskana Susilowati menganjurkan masyarakat untuk menggunakan cara tradisional dan kompres untuk mengatasi gejala demam pada anak.
“Kita mengedepankan terapi non-farmakologi. Untuk anak sebenarnya ada banyak cara. Kita mengenal banyak cara untuk menurunkan demam pada anak. Saya yakin di lingkungan kita banyak sekali. Ada yang menggunakan insan brambang parutan dari bawang merah, dan lain sebagainya itu banyak. Itu bisa kita gunakan,” jelasnya dalam webinar ‘Kupas Tuntas Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak dan Dugaan Sirup Obat sebagai Penyebabnya’ di YouTube Kanal Pengetahuan Farmasi UGM, Sabtu (22/10/2022).
Seiring itu, penting juga agar kebutuhan cairan anak terus terpenuhi. Anak yang terus mengalami gejala demam juga dianjurkan untuk segera diperiksakan ke fasilitas layanan kesehatan.
“Tapi yang penting adalah kita lakukan monitoring terhadap gejala. Kalau anak itu demamnya tidak segera turun atau mungkin cenderung naik terus, bawa saja ke sarana pelayanan kesehatan (seperti) dokter atau rumah sakit sehingga bisa mendapatkan pelayanan segera,” beber Arifianti.
“Saat ini tunda dulu untuk memberikan parasetamol baik itu bentuknya sirup atau drop. Kita kedepankan non-farmakologi. Tapi tentu ada batasannya. Manakala gejalanya memburuk, segera bawa ke dokter,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sumber Daya Manusia dan Akademik RSA UGM Ika Puspita Sari mengingatkan penting untuk masyarakat memberikan kompres pada anak dengan cara yang benar untuk menurunkan demam. Menurutnya, kompres bukan hanya diletakkan di kening, melainkan juga di area tubuh lain dengan kulit yang tipis dan pembuluh darah yang banyak.
“(Kompres untuk menurunkan demam) di leher, selangkangan, ketiak, dan harus basah. Jangan malah minimalis terus dibantu saja tidak tekan-tekan,” ujarnya.
Ia juga menyebut, hingga kini penyebab pasti gangguan ginjal akut memang belum diketahui. Namun sebagai antisipasi, tak ada salahnya berpegang pada dugaan yang ada sehingga warga dianjurkan untuk tidak menggunakan obat berbentuk cair atau sirup lebih dulu.
“Kalaupun tidak terjadi apa-apa, apakah kita bisa menjamin bahwa besok juga tidak terjadi apa-apa? Maka dalam hal kondisi kewaspadaan seperti sekarang ini, kalau saran saya untuk tidak dilanjutkan. Ganti saja yang bukan sirup yang kita yakin bahwa dari yang terduga itu tidak ada,” jelas Ika. (rdr/detik.com)
Komentar