“Saat ini tunda dulu untuk memberikan parasetamol baik itu bentuknya sirup atau drop. Kita kedepankan non-farmakologi. Tapi tentu ada batasannya. Manakala gejalanya memburuk, segera bawa ke dokter,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sumber Daya Manusia dan Akademik RSA UGM Ika Puspita Sari mengingatkan penting untuk masyarakat memberikan kompres pada anak dengan cara yang benar untuk menurunkan demam. Menurutnya, kompres bukan hanya diletakkan di kening, melainkan juga di area tubuh lain dengan kulit yang tipis dan pembuluh darah yang banyak.
“(Kompres untuk menurunkan demam) di leher, selangkangan, ketiak, dan harus basah. Jangan malah minimalis terus dibantu saja tidak tekan-tekan,” ujarnya.
Ia juga menyebut, hingga kini penyebab pasti gangguan ginjal akut memang belum diketahui. Namun sebagai antisipasi, tak ada salahnya berpegang pada dugaan yang ada sehingga warga dianjurkan untuk tidak menggunakan obat berbentuk cair atau sirup lebih dulu.
“Kalaupun tidak terjadi apa-apa, apakah kita bisa menjamin bahwa besok juga tidak terjadi apa-apa? Maka dalam hal kondisi kewaspadaan seperti sekarang ini, kalau saran saya untuk tidak dilanjutkan. Ganti saja yang bukan sirup yang kita yakin bahwa dari yang terduga itu tidak ada,” jelas Ika. (rdr/detik.com)