Oleh sebab itu menurutnya perlu komitmen bersama semua unsur pentahelix, mulai dari pemerintah, pelaku pariwisata, masyarakat, akademisi dan media. “Selain itu tentu menjadi tanggung jawab bersama pemerintah pusat, provinsi dan tujuh kabupaten dan kota,” katanya.
Ia mengemukakan nilai jual utama yang menjadi identitas kuat kawasan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBO) adalah bekas pertambangan batu bara beserta infrastruktur pendukungnya seperti kota tambang, fasilitas perkeretaapian untuk pengangkutan hasil tambang dan gudang penyimpanan batu bara dan keragaman budaya masyarakat.
“Potensi bekas pertambangan batu bara beserta infrastruktur pendukungnya dan keragaman budaya masyarakatnya tersebut merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata di kawasan WTBO saat ini,” kata dia.
“Kemudian, sebagai Kawasan Heritage ini menjadi salah satu wisata edukasi yang dijual, untuk itu perlu lebih lanjut disusun story telling tentang potensi wisata dan budaya sepanjang jalur Kawasan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin,” lanjut dia. (rdr/ant)