Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang I Puti Sudayana mengatakan, setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya mengirim 10 orang personel menggunakan Right Infathble Boat (RIB). Selain itu, kata Putu, juga diberangkatkan Kapal KN Antareja 233 Kupang pada pukul 13.55 WITA untuk memulai operasi pencarian dan pertolongan atau operasi SAR.
Pada pukul 20.00 WITA, sebanyak 240 orang penumpang kapal berhasil dievakuasi. Dari 240 orang penumpang tersebut, 14 orang meninggal dunia dan 226 orang selamat. Proses evakuasi juga dilakukan oleh beberapa kapal milik Bahari Express, Express Cantika 99, dan KN Antareja milik Basarnas Kupang.
Kapal Bahari Expres mengantar 18 penumpang selamat. Kemudian KN Antareja mengangkut 97 penumpang yang terdiri dari tujuh korban meninggal dan 90 orang selamat. Sementara kapal Express Cantika 99 membawa 115 penumpang selamat dan tujuh jenazah korban meninggal. Korban ada yang diantar ke Pelabuhan Naikliu dan ada juga yang langsung dibawa ke Kupang.
Sementara itu, berdasarkan data dari posko di Pelabuhan Naikliu, masih ada 88 korban selamat yang akan dievakuasi melalui jalur darat pada Selasa (25/10) pagi ini. Tujuh jenazah yang telah tiba menggunakan KN Antareja langsung dibawa ke RSB Titus Uly untuk proses identifikasi. Sementara penumpang selamat yang dirujuk ke beberapa rumah sakit di Kupang.
Merujuk pada data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, yaitu 240 penumpang dievakuasi, maka ada dugaan kapal kelebihan penumpang sebanyak 63 orang.
Namun, jika merujuk pada di atas, jumlah penumpang mencapai 325 orang dengan 311 selamat dan 14 meninggal. Maka, jika dibandingkan dengan manifes penumpang, ada dugaan kelebihan penumpang hingga 148 orang. (rdr/cnnindonesia.com)