PADANG, RADARSUMBAR.COM – Direktur Riset Spektrum Politika Andri Rusta mengatakan, anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade pasti akan membuktikan kekuatan personalnya pada Pemilu 2024 mendatang. Karena efek ekor jas (coattail effects) yang didapatkan dari Prabowo Subianto diperkirakan akan berkurang.
“Kami melihat, hal ini sudah diantisipasi oleh Andre Rosiade dengan aktifitas kunjungan ke masyarakatnya yang dilakukan secara sistematis dan masif. Andre melakukan komunikasi politik yang terstruktur di daerah pemilihannya dengan konstituennya,” kata Dosen Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) Padang ini.
Kata Andri Rusta, upaya ini jelas bagian dari strategi politik yang efektif untuk membangun impresi politik pemilih Sumatra Barat ke depan. Bahkan setahun ke depan apa yang dilakukan Andre Rosiade akan semakin intensif, sehingga kemandirian dan kekuatannya sebagai politisi akan teruji pada Pemilu 2024.
“Kalau Andre mungkin sudah bekerja, bagaimana dengan politisi lain yang hanya mengandalkan efek ekor jas dari calon presiden pada Pemilu 2024? Idealnya tentu calon anggota legislatif tidak hanya bergantung pada efek ekor jas ini saja,” kata alumni Universitas Andalas angkatan 2000 ini.
Andri Rusta yang sedang menyelesaikan kuliah Doktor (S3) ini menyarankan, kader Gerindra atau yang 2019 terbantu dengan Prabowo Effect, harus sudah mulai membangun kekuatan diri mereka secara madiri. Tentunya agar bisa menang dalam Pemilu Legislatif, khususnya di DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Andri menyebut, jelang Pemilu 2019 lalu, Andre Rosiade selalu berkampanye memberikan keyakinan kepada masyarakat Sumbar untuk memilih. Hasilnya, dapat membawa efek signifikan kepada perolehan suara Andre Rosiade yang mencapai 133.994. Suara Andre ini termasuk suara yang terbesar di antara anggota legislatif dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat 1.
Hal yang sama juga diperoleh Prabowo Subianto yang mendapatkan dukungan suara masyarakat Sumatera Barat sebesar 85,95 % unggul jauh atas Jokowi. Namun, keunggulan Prabowo ini tidak berbanding lurus di tingkat nasional yang akhirnya kalah dari Jokowi.
“Pemilu serentak 2024 menjadi tantangan Partai Gerindra yang harus berhadapan dengan polarisasi dukungan masyarakat Sumbar yang kemungkinan besar akan berubah. Pertama, majunya nama lain sebagai calon presiden pada Pemilu 2024, dapat memengaruhi preferensi pemilih Sumbar. Apalagi segmen pemilih beririsan dengan pemilih Prabowo di Sumbar,” katanya.
Kata Andri, tetap akan ada calon anggota legislatif yang berusaha mendapatkan efek ekor jas dari pencalonan Prabowo. Namun, efeknya kemungkinan tidak akan sedahsyat Pemilu 2019. “Setiap calon legislatif harus berusaha membangun kekuatannya sendiri guna melengkapi kelemahan efek ekor jas yang ada pada calon Presiden yang didukung Gerindra,” katanya.
Dihubungi terpisah, Andre Rosiade menyebutkan, Prabowo Subianto akan tetap menjadi magnet utama dalam Pemilu dan Pilpres di Sumbar. Dia bahkan akan terus fokus untuk memenangkan Prabowo sebagai calon Presiden di Sumbar dan secara nasional. Karena sampai hari ini, hanya Prabowo yang layak memimpin Indonesia.
“Kami akan tetap melangkah sesuai arahan partai. Karena saat ini semua unsur partai bersiap dan bekerja keras memenangkan Pak Prabowo Subianto sebagai Presiden. Bahkan, sudah menjadi keputusan partai untuk menegaskan tagline ‘Prabowo Presiden, Gerindra Memang.’ Jadi, kami akan tegak lurus memenangkan Pak Prabowo dan Gerindra,” kata Anggota Komisi VI DPR RI ini. (rdr)