Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA) diduga menjadi dalang di balik pembunuhan ini, menurut polisi dan pengungsi Rohingya.
ARSA, yang dulunya bernama Harakah al-Yaqin, adalah kelompok pemberontak Rohingya yang beroperasi di Negara Bagian Rakhine utara, Myanmar.
Sebelumnya pada Rabu pagi, sejumlah (pemimpin komunitas) Rohingya Majhi yang berbicara kepada Anadolu dan meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan mereka tidak membagikan informasi detail ke media lantaran juga merasa takut dibunuh.
Menurut data resmi, lebih dari 120 pengungsi tewas di sejumlah kamp dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya Dewan Rohingya Eropa menyampaikan keprihatinan atas pembunuhan tersebut.
Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1,2 juta warga Rohingya, kebanyakan di kamp pengungsi Cox’s Bazar. Mereka melarikan diri dari penindasan brutal militer di negara bagian asalnya di Rakhine pada Agustus 2017. (rdr/ant/anadolu)