Shelter Rusunwa UII dengan 72 Kamar Siap Tampung Pasien Covid-19

Shelter ini akan dipakai untuk isolasi pasien tanpa gejala atau bergejala ringan.

Rusunwa UII yang dipersiapkan untuk pasien tanpa gejala atau gejalan ringan.

SLEMAN, RADARSUMBAR.COM – Satu lagi shelter untuk menampung pasien Covid-19 hadir di Kabupaten Sleman. Shelter Rumah Susun Mahasiswa (rusunawa) Universitas Islam Indonesia (UII) kapasitas 72 kamar siap menampung pasien Covid-19 di wilayah Sleman utara. Shelter Rusunawa UII ini terletak di Jalan Kaliurang Km 14,5 Ngaglik, Sleman.

Shelter ini diresmikan oleh Sekda Sleman, bersama dengan Rektor UII dan Gerakan Kemanusiaan Sambatan Jogja (Sonjo), Senin (14/6/2021). Shelter ini akan dipakai untuk isolasi pasien tanpa gejala atau bergejala ringan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan, pembentukan shelter ini berawal dari adanya klaster di Kapanewon Ngemplak.

Warga yang positif Copvid-19 enggan dibawa ke Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) baik di Asrama Haji DIY maupun di Rusunawa Gemangan yang ada di selatan. “Kemudian muncul inspirasi untuk membuat shelter yang bertempat di wilayah utara Sleman,” katanya.

Shelter ini akan memudahkan masyarakat Sleman di bagian utara. Keberadaan shelter ini juga sangat membantu, karena shelter asrama haji sudah terisi 60 persen dan shelter Rusunawa Gemawang sudah penuh. Meski begitu, tetap berharap shelter ini tidak digunakan.

“Untuk menunjang operasioal akan menempatkan tim medis yang berpengalaman, seperti tim medis yang sudah menangani di Asrama Haji maupun Gemawan,” katanya.

Sekda Sleman, Harda Kiswaya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama mendirikan shelter Covid-19 di UII ini. Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan UII dan semua stakeholder agar kebutuhan operasional di shelter dapat terpenuhi.

“Ini contoh yang baik dari UII untuk menekan angka Covid-19 di Kabupaten Sleman,” katanya.

Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan, masyarakat yang dirawat di shelter UII tersebut tidak dipungut biaya. Logistik akan dipenuhi pihak UII dan pemkab Sleman, ditambah dari donatur yang dikoordinir oleh gerakan kemanusiaan Sonjo. “Kami juga membuka kesempatan bagi donatur yang mau memberikan bantuan,” katanya. (*)

sumber: iNews
Exit mobile version