Sementara kenapa pengawasan partisipatif ini fokus pada perempuan karena dari pengalaman sebelumnya pelibatan perempuan masih minim serta perspektif perempuan masih kurang didengarkan.
“Ini bukan soal gender tapi bagaimana pengawasan ini ramah dan tidak memandang isu gender,” kata dia.
Sementara Plh Sekjen Bawaslu La Bayoni mengatakan gagasan melibatkan masyarakat dalam pengawasan pemilu merupakan upaya bawaslu dorong masyarakat turut mengawasi pemilu. “Pendidikan partisipatif ini serentak dilakukan di 17 titik dan 16 provinsi,” kata dia.
Ketua Bawaslu Sumbar Alni menambahkan pihaknya benar-benar memperhatikan affirmatif perempuan minimal 30 persen dalam struktur Bawaslu, mulai dari Bawaslu Sumbar dari lima anggota ada dua orang wanita.
Kemudian di kabupaten dan kota dari 62 anggota Bawaslu sebanyak 12 orang perempuan dan dari 600 lebih anggota Panwascam yang baru dilantik sekitar 145 orang perempuan. (rdr/ant)