PULAUPUNJUNG, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) mengingatkan jajarannya dan masyarakat untuk waspadai potensi ancaman bencana alam banjir dan tanah longsor mengingat tingginya curah hujan disertai angin kencang.
“Kami minta semua warga agar tetap waspada terhadap kondisi alam akibat cuaca hujan denga intensitas tinggi yang melanda beberapa bulan ke depan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Dharmasraya, Ardianus Efendi, di Pulau Punjung, Kamis.
Ia mengatakan berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Dharmasraya adalah salah satu kabupaten di Sumbar berstatus siaga bencana hingga Desember mendatang, sehingga diperlukan upaya antisipasi untuk menindaklanjuti peringatan dari BMKG
BPBD Dharmasraya, kata dia sebagai langkah antisipasi sudah melakukan sosialisasi melalui radio dan grup media sosial serta percakapan pesan singkat terkait waspada bencana kepada masyarakat. “Begitu juga dalam waktu dekat kita akan menerbitkan surat imbauan perihal peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman bencana banjir dan tanah longsor,” katanya.
Pihaknya memastikan kesiapsiagaan tim dan peralatan untuk memberikan penyelamatan kepada warga apabila terjadi bencana, kata dia BPBD Dharmasraya telah menyiagakan 20 personel, perahu, mobil evakuasi, tenda, sinso, dan lainnya yang siap 1×24 jam.
BPBD Dharmasraya memetakan setidaknya delapan kecamatan rawan terjadi bencana banjir, seperti Kecamatan Pulau Punjung, Timpeh, Tiumang, Padang Laweh, IX Koto, Koto Baru, Koto Besar, dan Asam Jujuhan.
“Sementara untuk titik rawan tanah longsor berada di Kecamatan IX Koto karena geografis daerah yang berbukitan. IX Koto menjadi perhatian khusus karena di wilayah ini tidak ada jalur alternatif apabila terjadi longsor,” katanya.
Menurut dia bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Dharmasraya terjadi akibat luapan sungai Batang hari serta sungai-sungai sedang yang membentang di daerah itu.
“Hanya saja yang terjadi biasanya hanya banjir lewat, artinya jika intensitas hujan tinggi sejak malam dan paginya akanbanjir, biasanya siang air juga sudah mulai surut sehingga tidak ada warga yang mengungsi. Namun demikian kita tegaskan tetap waspada dalam kondisi apapun,” tambah dia. (rdr/ant)