PADANG, RADARSUMBAR.COM – Mantan Wali Kota Padang Zuiyen Rais meninggal dunia, di RSUP M. Djamil Padang, Kamis (10/11/2022) malam.
Diketahui, Zuiyen Rais meninggal dunia dalam usia 82 tahun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Andree Algamar mengatakan, pagi ini jenazah almarhum dimandikan dan dikafani.
“Saat ini kami tengah berangkat ke kampus Bung Hatta Ulak Karang,” ujar Andree dilansir TribunPadang.com, Jumat (11/11/2022).
Adapun di kampus Bung Hatta juga akan ada acara pelepasan jenazah almarhum.
Usai dari Bung Hatta, kata Andree, jenazah akan dibawa terlebih dahulu ke Balai Kota Padang.
Di Balai Kota Aia Pacah Padang, lanjut Andree, juga akan ada acara pelepasan.
“Setelah itu, jenazah akan dibawa ke kampung halaman almarhum di Bukittinggi,” pungkas Andree.
Di Bukittinggi nanti, katanya, almarhum akan disalatkan di Masjid Jami’ Pandan Badasak Kapau Bukittinggi.
Lalu, direncanakan akan dimakamkan di pandam pakuburan keluarga di Kapau Bukittinggi.
Pernah jadi Wartawan dan Ketua PWI Padang
Walikota Padang periode 1993-2003 Zuiyen Rais meninggal dunia di RSUP M Djamil Padang, Kamis (10/11/2022).
Zuiyen Rais yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Padang selama dua periode wafat dalam usia 82 tahun.
Zuiyen lahir dari pasangan Rais Pakiah Ibrahim dan Hj. Kasima dan memulai pendidikan di di Sekolah Rakyat (SR) Kapau (1953), SMP Negeri 5 Bukittinggi (1956), dan SMA Negeri 2 Birugo Bukittinggi (1959).
Zuiyen Rais melanjutkan pendidikan jurusan Sejarah di IKIP Padang pada 1963 dan meraih gelar S2 Master Penyuluhan Pembangunan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1986. Tesisnya berjudul Hubungan Ciri-Ciri Pribadi dan Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa dalam Perencanaan Pembangunan Desa.
Perjalanan semasa hidup Zuiyen Rais sebelum menjabat Wali Kota Padang dilansir dari wikipedia, Zuiyen Rais pernah menjadi wartawan surat kabar Aman Makmur dan terpilih menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Padang (1968-1970) dan mengikuti pelatihan jurnalistik di Belanda tahun 1969.
Sepulang dari Belanda Zuiyen Rais terpilih sebagai anggota Badan Pemerintah Harian (BPH) bidang sosial budaya Kota Padang dan memulai karier sebagai pegawai negeri bidang pemerintahan.
Setelah itu, Zuiyen Rais diangkat sebagai Kepala Terpedda Kotamadya Padang (1974-1980). Kemudian menjadi Asisten I Bidang Pemerintahan (1980-1981).
Kemudian Zuiyen Rais diangkat sebagai Kepala Bappeda Tk. II Kotamadya Padang (1981-1987). Pada saat yang sama, Zuiyen Rais menjabat Pembantu Rektor II Universitas Bung Hatta (1981-1986) – PTS yang didirikan oleh Hasan Basri Durin dan kawan-kawan termasuk Zuiyen sendiri.
Pada 1987-1990 Zuiyen Rais diangkat menjadi Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesra Sekwilda Padang dan dipromosikan menjadi Kepala Bidang Sosbud Bappeda Sumbar (1990-1992). Kemudian diangkat sebagai Sekwilda Tk. II Kodya Padang (1992-1993).
Setahun menjabat Sekwilda, Zuiyen terpilih sebagai Wali Kota Padang pada tahun 1993 setelah dipilih oleh DPRD Kota Padang menggantikan Syahrul Ujud.
Zuiyen Rais menikahi dengan Dra. Hj. Asni Ayub pada 1970. Asni bekerja sebagai seorang dosen/lektor kepala di IKIP Padang. Mereka dikaruniai empat orang anak bernama Ezra Aditia, Raf Indria, Azri Satya, dan Izra Fitria. (rdr)