JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan negara berkembang terus memperjuangkan hak untuk hilirisasi sumber daya alam mentah, agar mendapatkan nilai tambah dan keuntungan yang memadai.
“Apakah dengan mengekspor bahan baku mentah negara berkembang mendapatkan keuntungan yang memadai? Jawabannya tidak. Untuk itu, negara berkembang terus memperjuangkan hak untuk hilirisasi,” kata Presiden Jokowi pada ASEAN Global Dialogue Ke-2: Post Covid-19 Comprehensive Recovery, di Phnom Penh, Kamboja, Minggu, sebagaimana keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden diterima di Jakarta.
Presiden Jokowi menyampaikan perdagangan dunia harus diatur dengan mempertimbangkan hak pembangunan negara berkembang. Jokowi juga menyoroti kesulitan yang dialami negara berkembang saat ingin melakukan hilirisasi.
Hak pembangunan negara berkembang merupakan salah satu dari tiga fokus utama yang disampaikan Presiden Jokowi untuk ASEAN dalam menghadapi tantangan ekonomi kawasan.
“Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi rata-rata masih terus positif, namun ke depannya, tantangan ekonomi kawasan akan makin berat apalagi dengan ancaman resesi. Untuk itu, saya ingin fokus pada tiga hal,” kata Jokowi.
Fokus lainnya adalah penguatan fiskal negara-negara anggota ASEAN. Presiden mendorong agar ruang fiskal harus diciptakan demi stabilitas keuangan. (rdr/ant)