PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Pelaksana harian Ketua Bawaslu Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat Ade Kurnia Zelli mengatakan pengawasan partisipatif sebagai langkah untuk mengoptimalkan pencegahan pelanggaran Pemilu.
“Kesuksesan Pemilu bukan dilihat dari banyaknya penindakan yang dilakukan tetapi seberapa banyak potensi pelanggaran yang dicegah oleh sebab itu pengawasan partisipatif sangat dibutuhkan,” katanya saat sosialisasi pengawasan partisipatif terhadap pelajar, mahasiswa tokoh agama dan PKK Kecamatan di Padang Aro, Minggu.
Dia menjelaskan, jajaran Bawaslu sangat terbatas karena di Kecamatan hanya tiga orang dan Nagari satu serta di TPS satu orang sehingga partisipasi masyarakat sangat penting. Sebelum dilakukan penindakan katanya, lebih baik dilakukan pencegahan terlebih dahulu.
Untuk melakukan pencegahan maka diharapkan partisipasi masyarakat, mahasiswa maupun pemilih pemula ikut melakukan pengawasan. Komisioner Penyiaran Indonesia Robert Cenedy mengatakan, yang menurunkan kualitas Pemilu yaitu masih banyak pelanggaran Pemilu.
Pelanggaran yang terjadi dari aspek peserta pemilu katanya, masih menggunakan politik uang, mengangkat isu sara, melanggar aturan pemilu saat kontestasi. Sedangkan dari aspek pemilih masih minimnya akses pemilih untuk menggunakan hak pilihnya seperti kurangnya informasi tentang hari pemilihan.
Selain itu katanya, adanya intimidasi, pemilih masih permisif terhadap politik uang dan level partisipasi pemilih hanya sebatas menggunakan hak pilih dan belum ikut andil dalam pengawasan. Sedangkan dari aspek penyelenggara bisa karena tidak netral dan profesionalitas. “Pengawasan partisipatif sangat penting untuk menjaga kualitas proses dan hasil pemilu,” ujarnya.
Dia menambahkan, kalau semua sudah ikut mengawasi maka akan mengurangi kemungkinan kecurangan dari peserta pemilu sehingga dihasilkan Pemilu jujur adil dan berintegritas. (rdr/ant)