Kata Masrul, masalah Yarsi adalah penguasaan aset-aset yang dikelola orang lain. “Seperti di Pasbar dan Dharmasraya yang susah kami ambil alih dan kelola. Kami juga meminta Pak Andre Rosiade membantu pengembangan Badan Wakaf yang baru dibentuk. Baik sebagai wakif pribadi atau sebagai duta,” katanya.
Ketua Lembaga Wakaf Yarsi Sumbar Rozalinda juga mengajak Andre Rosiade jadi wakif secara personal dan juga membantu pengembangannya. “Kami sangat berharap, Pak Andre Rosiade bisa membantu kami dalam meningkatkan wakaf di Yarsi,” katanya.
Andre Rosiade yang juga Ketua DPD Gerindra Sumbar mengucapkan terima kasih kepada Yarsi Sumbar yang mengajaknya bersilaturahmi. “Saya memahami dan cukup kenal dengan Yarsi. Terutama di Bukittinggi. Karena pernah tinggal di lingkungan Yarsi dan punya keluarga di sana. Kami sejak dilantik 1 Oktober 2019 sudah berkomitmen membangun Sumbar, tentunya siap membantu Yarsi,” kata Andre Rosiade.
Bahkan, Andre menyebutkan, dia pun siap membantu masyarakat Sumbar meski di luar lingkup tanggung jawab di Komisi VI DPR RI. “Alhamdulillah, sudah banyak yang bisa kami bantu. Begitu juga dengan kerja sama kami bersama kepala daerah di Sumbar. Untuk kesehatan, sudah dipertemukan dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS). Intinya kami siap membantu dan akan melanjutkan diskusinya,” kata Andre Rosiade.
Sebagai anggota Komisi VI yang bermitra dengan Kementerian BUMN, Andre juga akan mencoba memasilitasi Yarsi dengan Menteri BUMN Erick Thohir. “Kami lihat ada program wakaf uang di Kementerian BUMN yang tentunya bisa dimanfaatkan oleh Yarsi. Begitu juga dengan beberapa usulan seperti masalah lahan parkir di rumah sakit dan lainnya. Insya Allah kami siap memasilitasi dan membantu,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini. (rdr)