“Di enam nagari lainnya itu kondisi ikan masih kekurangan oksigen. Di Koto Malintang ikan mulai mati pada Sabtu (19/11/2022) pagi,” katanya.
Ia menjelaskan kematian ikan yang mulai terjadi pada Kamis (17/11) itu akibat perubahan cuaca dan angin kencang beberapa hari ini mengakibatkan terjadi pembalikan masa air.
Ia mengimbau petani untuk mengevakuasi ikan yang masih hidup (sehat) ke kolam penampungan sementara di darat, dalam mengantisipasi kerugian cukup besar.
“Petani di Koto Malintang sudah ada memanen ikan, Kamis (17/11/2022), dalam mengantisipasi kematian,” katanya. (rdr/ant)
Laman 2 dari 2 Laman