Ikan Mati di Danau Maninjau Sudah Capai 70 Ton

Ikan yang mati itu dari ratusan keramba jaring apung milik 52 petani.

Bangkai ikan mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam. (Antara)

Bangkai ikan mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam. (Antara)

AGAM, RADARSUMBAR.COM – Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam mencatat bahwa pada Jumat (18/11/2022), kematian ikan keramba jaring apung di Danau Maninjau mencapai 25 ton dampak dari angin kencang dan curah hujan tinggi yang melanda daerah itu sejak beberapa hari lalu.

“Pada Jumat (18/11/2022) pagi kematian ikan terdata 45 ton di Tapian Tampuniak Jorong Tanjung Sani Nagari Sungai Batang dan bertambah 25 ton di Sungai Tampang, Nagari Tanjung Sani, Jumat (18/11/2022) sore,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira didampingi Penyuluh Pertanian Lapangan, Asrul di Lubukbasung, Sabtu.

Ikan yang mati itu dari ratusan keramba jaring apung milik 52 petani di Danau Maninjau. Data kematian ikan itu masih sementara, karena penyuluh pertanian lapangan sedang mendata total kematian ikan itu, katanya.

Di Nagari Tanjung Sani dan Sungai Batang masih ada penambahan ikan yang mati dan kini masih di data. Sedangkan enam nagari lainnya juga ada laporan kematian ikan seperti, Nagari Koto Malintang, Maninjau dan lainnya.

“Di enam nagari lainnya itu kondisi ikan masih kekurangan oksigen. Di Koto Malintang ikan mulai mati pada Sabtu (19/11/2022) pagi,” katanya.

Ia menjelaskan kematian ikan yang mulai terjadi pada Kamis (17/11) itu akibat perubahan cuaca dan angin kencang beberapa hari ini mengakibatkan terjadi pembalikan masa air.

Ia mengimbau petani untuk mengevakuasi ikan yang masih hidup (sehat) ke kolam penampungan sementara di darat, dalam mengantisipasi kerugian cukup besar.

“Petani di Koto Malintang sudah ada memanen ikan, Kamis (17/11/2022), dalam mengantisipasi kematian,” katanya. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version