JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan lemak darah tetap terkendali akan sangat membantu mengurangi risiko komplikasi bagi penderita diabetes.
“Ini berarti ketika pergi berkonsultasi, pasien akan tahu cara-cara untuk menjaga dirinya. Mulai dari informasi-informasi seputar menu makanan, superfood, dan vitamin serta serat, dalam membantu mengatur pola hidup diabetesi yang lebih sehat,” kata Michael Candiago, CEO dan Founder mGanik, perusahaan penyedia suplemen kesehatan.
Selain itu, dengan berkonsultasi kepada dokter, kita dapat mengetahui upaya dalam penanganan komplikasi diabetes, kata Candiago dalam siaran pers, Kamis.
Sementara dr. Caesar Lagalinggo Givani, Sp.PD menjelaskan bahwa selain melakukan konsultasi, pasien perlu melakukan tindakan untuk mencegah dan menunda Komplikasi Diabetes dengan baik, seperti membuat pilihan makanan yang lebih sehat.
“Tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk menu makanan diabetes yaitu ukur jumlah kadar kalori yang masuk ke dalam tubuh kita ya maksimal 1500kkal/hari,” katanya.
Caesar menyarankan penderita diabetes untuk mengutamakan makanan rendah kolesterol, tinggi serat rendah Glikemiks Index (GI), dan sebisa mungkin hindari makanan yang mengandung banyak gula, karbohidrat. “Pastikan tiga kali makan dalam sehari dan selingan tiga kali snack rendah GI, seperti sayur dan buah untuk cegah lonjakan gula darah,” jelasnya.
Selain mengatur pola makan sehat, pasien diabetes perlu untuk melakukan kelola diabetes seperti menjaga HbA1c sesuai target yang ditetapkan untuk mengurangi risiko komplikasi, seperti tidak merokok, serta perbanyak aktivitas fisik dengan olahraga.
Beberapa tips latihan fisik untuk penyandang diabetes yang dianjurkan adalah boleh dimulai dengan jogging, senam, bersepada di dalam maupun luar ruangan, dan berenang juga bisa. Tujuan aktivitas fisik ini adalah membantu penderita menurunkan kadar glukosa darah, bahkan meningkatkan sensivitas insulin, sehingga dapat menunda terjadinya komplikasi, jelas Caesar.
Komplikasi diabetes adalah kondisi di mana bagian-bagian tubuh kita menjadi rusak seperti pada kaki dan mata akibat memiliki kadar gula darah yang tinggi. Bahkan di tahun 2021, International Federation Diabetes (IDF) mencatat bahwa Indonesia termasuk dalam kategori 5 negara teratas untuk penderita diabetes dengan rentang umur 20-79 tahun.
Dalam kelompok itu, jumlah penderita diabetes Indonesia mencapai 19,5 juta orang, meningkat dari tahun 2011 yang hanya 7,3 juta orang. Melihat hal ini, orang dengan diabetes perlu melakukan pemeriksaan secara rutin dan manajemen gaya hidup yang efektif, serta pengobatan jika diperlukan.
Secara umum komplikasi diabetes terbagi menjadi dua tipe yaitu komplikasi kronis yang terjadi seiring berjalannya waktu dan komplikasi akut dimana kondisi ini dapat terjadi kapan saja.
Komplikasi Kronis merupakan suatu masalah jangka panjang dan dapat berkembang secara bertahap, yang menyebabkan kerusakan serius jika penanganan serta pengobatan nya tidak segera dilakukan.
Sedangkan, komplikasi akut adalah sebuah kondisi ketika tubuh kita dapat mengalaminya kapan saja, dan hal ini bisa mengarah pada risiko yang lebih serius atau kronis. Seperti hipoglikemia yakni gula darah terlalu rendah dan hiperglikemia kadar gula darah terlalu tinggi. (rdr/ant)