Oleh karena itu, lanjutnya warga berharap pemerintah segera menambah membangunkan batu grip di kawasan tersebut sehingga dapat melindungi pemukiman warga di daerah itu.
Sejalan itu, salah seorang warga yang rumahnya terdampak abrasi Eliwarnim (53) mengatakan di belakang rumahnya dulunya terdapat sejumlah pohon dan pondok produksi ikan namun sekarang sudah habis akibat abrasi.
Hingga saat ini dirinya masih bertahan di rumah tersebut karena tidak memiliki tempat tinggal lainnya dan merasa tidak bisa menumpang karena memiliki empat anak. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat mencatat tiga lokasi abrasi pantai di daerah itu yang perlu penanganan serius dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V.
“Penanganan abrasi pantai berada di BWS Sumatera V, jadi kami hanya bisa mendesak BWS untuk segera menangani ini,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padangpariaman Budi Mulya di Parit Malintang.
Ia menyebutkan lokasi abrasi tersebut yaitu pantai di dekat kawasan Makam Syekh Burhanuddin di Kecamatan Ulakan Tapakis, lalu di Pasie Baru, Kecamatan Sungai Limau, dan di Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan. (rdr/ant)