Kepolisian Haiti, yang hanya memiliki sekitar 13.000 petugas, menurut angka PBB, atau kira-kira satu petugas polisi per 1.000 penduduk, tidak cukup untuk menangani geng-geng tersebut. Bulan lalu, pemerintah Haiti secara resmi meminta bantuan internasional untuk membantunya mengatasi krisis keamanan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun telah meminta Dewan Keamanan untuk mempertimbangkan pengiriman pasukan bersenjata internasional ke Haiti. Namun, sejauh ini belum ada keputusan yang diambil. Sebelumnya pada bulan November lalu, Kepala Akademi Kepolisian Nasional Haiti tewas ditembak di kawasan ibu kota Port-au-Prince yang dilanda kekerasan geng.
Harington Rigaud “ditembak di kepala, tidak jauh dari akademi”, kata juru bicara kepolisian Garry Desrosiers seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (26/11/2022). Dia menambahkan bahwa para pelaku penembakan juga mencuri kendaraan Rigaud dan menculik sopirnya.
Serangan itu terjadi di kawasan yang dikendalikan oleh pemimpin geng Vitelhomme Innocent, yang diburu oleh otoritas Amerika Serikat atas keterlibatannya dalam penculikan 16 misionaris Amerika pada Oktober 2021. (rdr/detik.com)





















