“Setidaknya ada 22 individu mekar sempurna di halaman rumah orang tuanya semenjak 2009 sampai sekarang,” katanya.
Ia menambahkan, keberadaan bunga rafflesia itu menjadi daya tarik bagi wisata nusantara dan mancanegara untuk melihat secara langsung ke lokasi.
Namun dengan kondisi pandemi COVID-19, maka jumlah kunjungan wisata ke daerah itu berkurang. Sebelumnya ada sekitar puluhan wisatawan mancanegara yang berkunjung dan sekarang hanya belasan. “Saya telah melakukan promosi ke travel, hotel dan lainnya untuk menarik kunjungan ke sini saat bunga rafflesia sedang mekar,” katanya.
Ia mengakui, di Barang Palupuh, Kecamatan Palupuh, Agama ada beberapa titik sebaran bunga itu. Titik pertama ada di halaman rumah orang tuanya, titik lainnya di kawasan Cagar Alam Barang Palupuh dan kawasan hutan lindung. (rdr/ant)