PASBAR, RADARSUMBAR.COM – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Pasaman Barat yang juga seorang pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) inisial AH menyerang dan diduga menghina Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Pemkab setempat, Endang Rirpinta di media sosial.
Pada unggahannya di media sosial Facebook pada Kamis (24/11/2022) pukul 20.15 WIB lalu, dia membuat status mempertanyakan sikap Kabag Perekonomian dan SDA yang mempertanyakan terkait rencana pembangunan SPBU di Pasaman Barat kepada pihak Pertamina.
Dalam unggahnya dia membuat status “Aduuuuh sekelas Kepala Bagm Perekonomian dan SDA Pasbar sperti ini ya, apakah datanya tdk lengkap ato tdk ada pertinggal? Sayaaa heran, dia lsng tanya ke Pertamina bukannya ke prusahaan atau ownerny..
Bapak yg terhormat, orang Pertamina bilang pertanyaan bapak ini G*bl*k lo pak, pemda kita ditertawain.Kasihan nama pemda kita yg jelek klao sperti ini. Kepala Bag. perekonomian dan SDA ini harus disekolahkan lagi, prusahaan kita siap kok utk menyediakan beasiswa utk bapak…saya tegaskn pak, saya tdk akan memberitahu ke bapak atau kesiapapun, emang bapak siapa?ini pak chat mreka d grup mntertawain bapak..”
Postingannya itu juga melampirkan komunikasi atau chatting Kabag Perekonomian dan SDA dengan pihak Pertamina. Ketika dikonfirmasi, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Pasaman Barat Endang Rirpinda membenarkan merasa terganggu dengan postingan itu.
Dia merasa berhak menanyakan kepada pihak Pertamina tentang rencana pendirian SPBU di Muara Kiawai Kecamatan Gunung Tuleh karena memang tugas dan fungsinya.
“Wajar saya tanyakan ke pihak Pertamina tekait adanya investasi itu. Kok malah terkesan menyerang saya di media sosial. Terlihat congkak dan arogan sekali. Saya tidak terima ini dan akan saya persoalkan karena telah diduga menghina saya,” tegasnya.
Menurutnya, pendirian SPBU itu tentu ada kaitanya dengan daerah Pemkab Pasaman Barat karena akan berdiri di wilayah Pasaman Barat. “Jangan seenaknya saja menyalahkan orang lain. Kami tidak pernah menghalangi investasi. Tetapi tentu perlu kami data dan ini wajar,” tegasnya.
Dia juga menilai tidak pantas komunikasi pribadi orang melalui WhatsApp dipublish ke publik atau media sosial. Ketika dikonfirmasi kepada AH melalui pesan singkat WhatsApp tidak membalas terkait cuitannya di media sosial itu. (rdr/ant)