Mitsubishi Lancer dari Waktu ke Waktu, Evolution X Akhir dari Sebuah Era

Mitsubishi Lancer Evolution X Foto: dok. Wikimedia Commons

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Mitsubishi dikabarkan akan menghidupkan lagi nama Evolution ke salah satu produknya. Bukan dalam jenis sedan sport, melainkan Evolution akan debut dalam keluarga Outlander PHEV. Mitsubishi sangat dikenal dalam kesuksesannya di dunia reli.

Sebelum nama Lancer Evolution lahir, berlian tiga sempat menghasilkan mobil reli yang tidak kalah hebatnya. Salah satunya adalah Galant VR-4 atau dikenal sebagai pre-Evolution. Lantaran bodi Galant yang besar dan trek reli yang mulai mengecil memaksa Mitsubishi harus melakukan evolusi yang besar. Dari bodi Galant yang besar diubah menjadi bodi yang sangat kompak, lahirlah Mitsubishi Lancer Evolution pada tahun 1992.

Mitsubishi Lancer Evolution I – Evolution Pertama
Agar bisa ikut serta dalam WRC, pabrikan harus memproduksi mobil balapnya untuk dijual minimal 2.500 unit atau disebut sebagai homologasi. Hanya dalam beberapa hari di showroom, semua unit langsung ludes terjual di Jepang.

Lancer Evolution I menggunakan bodi yang ringan dan kompak dengan mesin 4G63T dilengkapi oleh turbocharger yang diambil dari Galant VR-4. Dengan sedikit modifikasi mesin itu mampu memuntahkan tenaga 246 dk. Tidak lupa juga dilengkapi dengan penggerak AWD.

Mitsubishi Lancer Evolution II – Perbaikan dari yang Pertama
Suksesnya Lancer Evolution di kancah reli membuat Mitsubishi menghadirkan penerusnya, yaitu Lancer Evolution II pada Januari 1994. Kehadirannya dengan perbaikan dari pendahulunya, terutama di sektor pengendalian stabilitas.

Mesin yang digunakan juga masih memakai kode 4G63T tetapi tenaga yang dimuntahkan lebih besar menjadi 256 dk. Platform yang digunakan oleh Lancer Evolution II berbeda dari kakaknya. Jika generasi pertama menggunakan platform dengan kode CD9A, generasi yang kedua menggunakan kode platform CE9A.

Mitsubishi Lancer Evolution III – Lebih Kompetitif
Lancer Evolution III hadir pada Februari 1995 dengan perubahan pada sektor aerodinamika dan pendinginan mesin agar lebih kompetitif di WRC. Ubahan itu terlihat pada desain bumper depan, samping, air dam belakang dan spoiler dengan tujuan memaksimalkan pendinginan mesin serta airdam agar lebih efektif mendinginkan transfer case.

Sektor mesin juga tidak luput mendapatkan tambahan tenaga menjadi 266 dk berkat bertambahnya rasio kompresi menjadi 9.0. Lancer Evolution III juga menjadi mobil yang berhasil membawa Tommi Makinen menjuarai WRC pada tahun 1996.

Mitsubishi Lancer Evolution IV – Generasi Baru, Bodi Baru
Pada Oktober 1995, Lancer dan Lancer Evolution mendapatkan perubahan model yang memasuki generasi kedua atau dikenal Evo IV.

Kelahiran dari Lancer Evolution IV ini dibekali dengan teknologi baru bernama Active Yaw Control (AYC) yang berfungsi menjaga keseimbangan antara ban kanan dan kiri. Teknologi itu memanfaatkan active rear differential untuk mendukung kerjanya menjaga kestabilan ketika bermanuver di kecepatan tinggi.

Model ini memiliki bodi yang sedikit lebih besar dan salah satu perbedaannya terletak pada fog lamp yang besar guna menunjukkan bahwa Lancer Evolution raja dalam dunia reli. Sektor mesin juga dimodifikasi lebih lanjut agar mampu memuntahkan tenaga sebesar 276 dk meskipun masih menggunakan kode mesin yang sama.

Mitsubishi Lancer Evolution V
Lancer Evolution V lahir pada Januari 1998 dengan modifikasi yang lebih banyak guna mengikuti peraturan baru di reli Group A. Untuk masalah tenaga, Mitsubishi mengakui Evo V masih memiliki tenaga yang sama, 276 dk tetapi torsi ditingkatkan menjadi 373 Nm di 3.000 rpm.

Sementara itu sektor handling juga dibuat lebih tajam berkat wheel track yang diperlebar. Kemudian aerodinamika juga diperbagus dengan spoiler belakang yang bisa disetel. Alhasil, Evo V berhasil mempertahankan dominasi Mitsubishi di WRC.

Mitsubishi Lancer Evolution VI – Dominasi Mitsubishi Terakhir di Reli
Setahun setelah kelahiran Lancer Evolution V, penerusnya lahir dengan beberapa perubahan di sektor aerodinamis dan pendinginan mesin. Perubahan itu terlihat pada fog lamp yang diatur kembali dan diperkecil. Pendingin mesin menjadi fokus utama dari Evo VI.

Untuk merayakan keberhasilan Tommi Makinen yang berhasil menjuarai dan mendominasi WRC selama empat tahun berturut-turut, Mitsubishi mengeluarkan Lancer Evolution VI Tommi Makinen atau kerap dikenal sebagai Evo 6,5.

Mitsubishi Lancer Evolution VII – Awal yang Berat
Pada tahun 2001, Lancer Evolution kembali hadir dengan penampilan yang baru dari generasi sebelumnya menggunakan platform dari Lancer Cedia. Evo VII juga hadir dengan Active Central Differential (ACD) yang bertujuan memberikan kelincahan ketika menikung.

Sektor mesin juga dimodifikasi habis-habisan dengan turbocharger baru, intercooler yang ditingkatkan kembali, dan knalpot stainless steel. Modifikasi tersebut berhasil meningkatkan torsi menjadi 382 Nm pada 3.900 rpm.

Mitsubishi Lancer Evolution VIII
Lancer Evolution VIII hadir dengan tampilan yang sedikit berubah pada tahun 2003, kali ini mengusung model GSR dan RS serta dilengkapi dengan atap baja guna mengurangi berat mobil. Mitsubishi mengeluarkan varian FQ yang spektakuler berkat divisi Ralliart.

Dengan beberapa modifikasi, varian FQ-400 mampu menyemburkan tenaga 405 dk pada 6.400 rpm dan torsi 481 Nm pada 5.500 rpm. Selain itu, Lancer Evolution VIII menjadi generasi pertama yang menerima transmisi 6-percepatan.

Mitsubishi Lancer Evolution IX
Dua tahun kemudian Lancer Evolution IX hadir pertama kalinya di Geneva Motor Show dan masih setia menggunakan mesin berkode 4G63 tetapi kali ini menggunakan teknologi MIVEC atau variable valve timing.

Berkat penambahan itu, generasi kesembilan ini memiliki performa yang semakin ganas dengan menjanjikan tenaga 287 dk. Lancer Evolution IX juga memiliki varian station wagon yang sangat unik di mata pecinta otomotif dan kerap menjadi incaran.

Mitsubishi Lancer Evolution X – Akhir dari Sebuah Era
Generasi terakhir dari Lancer Evolution hadir pada tahun 2007 dengan mengusung nama Lancer Evolution X. Sayangnya, generasi terakhir dari Lancer Evolution tidak memiliki jantung Evolution yang sebenarnya, lantaran mesin legendaris 4G63 diganti dengan mesin 2.000 cc dengan kode 4B11T.

Pada tahun 2014 Mitsubishi menyetop produksi dari Lancer Evolution setelah model tahun 2015. Pabrikan Jepang itu merasa sudah saatnya untuk fokus pada jenis crossover dan listrik.

Evolution di Indonesia
Evolution sebenarnya tidak pernah masuk ke pasar otomotif Indonesia. Mitsubishi hanya merilis mobil penumpang model Lancer dengan tiga varian; Lancer GLX, Lancer GLXi, dan Lancer GTI.

Nah, untuk Lancer yang dijual di Indonesia memiliki kode bodi CB5. Kode bodi itu menjadi pembeda antara Lancer mobil penumpang dengan Lancer Evolution. Selain itu, perbedaannya juga terlihat pada bagian eksterior mobil. Lancer Evolution memiliki bodi yang lebih aerodinamik dan sayap belakangnya yang besar. (*)

Sumber: kumparan
Exit mobile version