JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Sedikitnya 2.500 ekor anjing laut ditemukan mati terdampar di sepanjang pantai Laut Kaspia, Rusia. Penyebab temuan ribuan bangkai anjing laut itu masih diselidiki otoritas setempat.
Seperti dilansir AFP, Selasa (6/12/2022), para penyelidik masih bekerja untuk mencari tahu penyebab anjing-anjing laut itu terdampar di pantai-pantai yang ada di wilayah Dagestan, Rusia bagian selatan.
Kepala badan sumber daya alam Rusia, Svetlana Radionova, menyebut otoritas setempat untuk sementara condong pada dugaan mati lemas karena gas yang dilepaskan dari dasar lautan sebagai penyebab ‘utama’ kematian ribuan anjing laut yang terancam punah itu.
Disebutkan juga bahwa hasil pertama penyelidikan diharapkan bisa diketahui pada akhir pekan. Penyelidikan itu akan menentukan apakah polusi air turut menjadi faktor penyebab dalam kasus ini.
Dalam wawancara dengan televisi setempat, Rossiya-24, Radionova membahas kembali bencana serupa tahun 2020 lalu, ketika 2.000 anjing laut mati terdampar di pantai Dagestan dan Azerbaijan.
Laut Kaspia yang merupakan perairan dalam terbesar di dunia, berbatasan dengan lima negara, yakni Rusia, Kazakhstan, Azerbaijan, Iran dan Turkmenistan. Populasi anjing laut di Laut Kaspia selama bertahun-tahun mengalami penurunan akibat perburuan yang berlebihan dan dampak polusi industri.
Para pakar memperkirakan sekarang ada sekitar 68.000 anjing laut di Laut Kaspia. Angka itu menurun drastis dibandingkan awal abad ke-20 ketika lebih dari 1 juta anjing laut tercatat ada di lautan tersebut.
Polusi dari ekstraksi minyak dan gas di sana, bersama dengan menurunnya ketinggian permukaan air akibat perubahan iklim, telah memberikan ancaman terhadap banyak spesies dan membahayakan masa depan lautan. (rdr/detik.com)