JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Militer Israel digegerkan dengan kemunculan sebuah lubang menganga yang ditemukan di jalur Gaza, Palestina.
Lubang itu ditemukan di halaman sekolah milik badan PBB urusan pemulihan pengungsi Palestina, The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) di Zeitoun, Gaza.
Berdasarkan siaran resminya Israel Defense Force (IDF) dilansir VIVA Militer, Jumat 13 Agustus 2021, lubang itu bukan muncul akibat akitivitas pergerakan tanah secara alami. Tapi, lubang itu hasil buatan dari kelompok teroris Hamas yang dijuluki sebagai lubang iblis.
Lubang iblis itu ditemukan IDF seiring dengan upaya Israel untuk mencari dan menghancurkan terowongan bawah tanah yang menjadi tempat persembunyian Hamas. Kemunculan lubang itu bukan hanya menciptakan ketakutan tersendiri bagi Israel, tapi juga dinilai dapat mengancam dan membahayakan nyawa anak-anak.
“4.000 anak. Itulah berapa banyak siswa yang akan memulai tahun ajaran minggu depan di sekolah UNRWA di Gaza ini. Tetapi mereka tidak bisa. Tepat di bawah sekolah, Hamas membangun terowongan untuk operasi terorisnya melawan Israel,” tulis IDF.
Yang lebih parah lagi, menurut IDF, Hamas melarang inspektur PBB yang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap lubang di halaman sekolah itu. Padahal tujuan PBB sangat baik, karena PBB ingin memastikan apakah sekolah aman untuk dioperasikan.
“Inspektur PBB mencoba untuk menyelidiki dan memeriksa apakah sekolah itu aman untuk dibuka, tetapi Hamas menolak untuk membiarkan mereka masuk. Jadi, sebuah sekolah yang didanai oleh bantuan internasional untuk memberi anak-anak di Gaza masa depan yang lebih baik, malah dimiliterisasi oleh kelompok teroris, membahayakan ribuan orang,” tulis IDF.
Dengan temuan lubang ini, tuduhan Israel bahwa Hamas adalah pasukan iblis yang sengaja menumbalkan anak-anak Palestina untuk dapat bisa selamat dari serangan militer Israel terbukti adanya. “Hamas kembali membuktikan komitmen mereka terhadap terorisme dengan menggunakan anak-anak Gaza sebagai tameng manusia,” tulis IDF.
Untuk diketahui, kelompok Hamas bukanlah milisi bersenjata yang sepenuhnya mendapat dukungan dari rakyat Palestina untuk membebaskan Gaza dari tangan Israel. Hamas merupakan organisasi politik yang menggunakan isu penjajahan Israel dan isu agama untuk memuluskan niatnya menguasai percaturan politik di Palestina.
Palestina saat ini merupakan negara yang masih berdaulat di bawah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas. Bahkan, Palestina masih memiliki Angkatan Bersenjata Nasional. Namun, hubungan dengan Israel sejauh ini baik saja.
Hanya saja pemerintahan Palestina saat ini dikuasai Fatah, organisasi politik yang menjadi rival Hamas untuk menguasai Palestina. (*)