“Kalau bicara soal volume memang masih belum sesuai target, karena shortage (semikonduktor dan supply). Tapi, penerimaan customer terhadap MG ZS sangat tinggi,” ujarnya menambahkan.
Berdasarkan data wholesales (dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari-Oktober 2022, MG Motor Indonesia mampu menjual 793 unit. Penjualan terbesar dipegang oleh HS dengan 306 unit, disusul oleh ZS dengan 266 unit, dan 5GT dengan 221 unit.
Soal mobil listrik, Arief masih enggan memberikan detail lebih lanjut mengenai apakah kendaraan ramah lingkungan ini akan dijual secara komersil atau hanya sekadar diperkenalkan ke publik.
Hal ini dikarenakan pabrikan masih mempertimbangkan kualitas produk dan keterjangkauan masyarakat akan harga jual EV yang masih terbilang cukup tinggi di Indonesia. “Affordability itu juga harus disiapkan supaya masyarakat secara masif bisa menikmati. Kami ingin (EV) tidak menjadi niche, tapi menjadi suatu hal yang spread wide,” ujar Arief.
“Kita secara tight tidak bisa secara langsung untuk bicara mengenai apakah (produk EV baru) akan langsung dikomersialkan atau hanya revealing, karena ini akan menyangkut juga soal tax regulation, dan seterusnya. Dan itu yang menjadi perhitungan yang (dilakukan secara) sharp dan memberikan ekspektasi baik untuk customer,” imbuhnya. (rdr/ant)





















