Menurutnya, informasi yang diberikan juga disertai upaya penanganan yang sebelumnya jarang terjamah dengan kegiatan serupa di seluruh daerah.
Ia mengatakan kegiatan ini melibatkan para narasumber yang ahli di bidangnya baik yang berasal dari Satgas PPA, para profesional maupun akademisi. “Semoga kegiatan Roadshow Lindungi Perempuan ini, bisa selalu menjadi kegiatan berkesinambungan serta berarti dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Bukittinggi, demi mempersiapkan perempuan-perempuan Bukittinggi yang Hebat dan Berdaya tanpa meninggalkan fitrahnya,” ujar Tati.
Kegiatan yang mengusung konsep jemput bola dilakukan di 24 Kelurahan yang ada di Kota Bukittinggi disambut baik oleh masyarakat.
“Beruntung kami selalu mendapatkan informasi tentang perempuan dan anak ini, berbagai kasus asusila dan penyimpangan sangat meresahkan, data dan solusi yang disampaiakan berguna sekali dan akan diteruskan ke seluruh keluarga lainnya,” kata salah seorang warga, Nurhayati (34).
Ia berharap program perlindungan perempuan juga ditambahkan dengan kehadiran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak dari kepolisian agar dapat mengetahui teknis pelaporan saat terjadi pelanggaran. “Semua instansi terkait seperti Unit PPA Polresta Bukittinggi juga kami harapkan dihadirkan di masa datang, agar perempuan tidak takut lagi berhadapan dengan pelanggar karena adanya kepastian hukum,” katanya. (rdr/ant)