Beberapa waktu lalu, para peneliti mencatat subvarian Omicron BN.1 menginfeksi 100 orang di Amerika Serikat. Namun pada saat ini, kasus dari subvarian tersebut telah mengalami peningkatan yang sangat pesat di negara tersebut.
Karenanya, para peneliti menduga subvarian BN.1 sangat menular dibandingkan subvarian atau varian COVID-19 lainnya. Para ilmuwan juga telah menandai subvarian tersebut kemungkinan memiliki sifat lolos-kekebalan yang tinggi, dan potensi untuk bersaing dengan varian atau subvarian lainnya.
“Jika sedang meningkat di tempat lain, itu berarti memiliki keunggulan yang dapat meningkatkan risiko mendorong lebih banyak jumlah kasus, serta kemampuan untuk menghindari perlindungan kekebalan yang mungkin kita miliki,” kata Ahli virologi Universitas Otago Dr Jemma Geoghegan, dikutip dari NZ Herald, Jumat (9/12/2022). (rdr/detik.com)