Dikutip dari detikSumut, pernyataan Adil mengenai pegawai Kementerian Keuangan iblis dan setan itu muncul dalam rapat terkait pengelolaan pendapatan belanja daerah se-Indonesia. Rapat koordinasi itu digelar di Pekanbaru, Kamis (9/12/2022).
Rapat dihadiri Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Ekonomi Pembangunan Laode Ahmad, Gubernur Riau Syamsuar, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Lucky Alfirman.
Dalam rapat itu Adil mempersoalkan dana bagi hasil (DBH) minyak. Ia juga mempersoalkan mengenai harga acuan minyak untuk perhitungan DBH. Pernyataan pegawai Kementerian Keuangan iblis dan setan muncul ketika ia merasa kesulitan mendapatkan kejelasan dari Kementerian Keuangan.
“Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa US$ 100/barel,” katanya.
“Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu ntah staf atau apalah. Sampe pada waktu itu saya ngomong ‘Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan’,” kata Adil. (rdr/detik.com)