BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Kota Bukittinggi, Sumatera Barat resmi menggelar pesta budaya seni dan perdagangan terbesar di daerah itu melalui Pekan Budaya, Seni, Pameran, Dagang, dan Industri (Pedati) “Reborn” untuk memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) ke-238.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, di Bukittinggi, Jumat mengatakan Pedati “Reborn” digelar untuk peningkatan ekonomi pariwisata dan budaya setelah absen sejak 2011. “Pedati XI dulu terakhir pada 2011, Pekan Budaya, Seni, Pameran, Dagang, dan Industri Pedati menyambut HUT Kota juga terus meningkatkan kunjungan hingga peningkatan ekonomi pariwisata yang terus membaik,” katanya.
Pemerintah Kota Bukittinggi menggandeng ratusan relawan dan aktivis seni budaya serta UMKM dalam pelaksanaan pesta budaya dan seni Pedati yang digelar hingga akhir Desember tahun ini. “Masyarakat rindu dengan Pedati, tahun ini juga dibantu oleh 2.500 relawan yang terdiri dari pelajar se-Kota Bukittinggi, terima kasih pada para penggagas dan panitia pelaksana,” katanya.
Ia juga menegaskan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk realisasi janji kampanye untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sejumlah kegiatan.
Sekretaris Kota Bukittinggi, Martias wanto mengatakan pelaksanaan Pedati XII merupakan wujud aspirasi yang diterima pemerintah daerah agar agenda akbar yang familiar di Kota Bukittinggi beberapa tahun silam kembali terlaksana.
“Kebijakan pemerintah daerah untuk membangkitkan lagi suasana pesta budaya dan seni Pameran Dagang dan Industri, ini konsepnya memang banyak masukan dari masyarakat untuk dihidupkan kembali,” kata Martias Wanto.
Ia mengatakan, Pedati XII mengangkat tema “Pulih lebih cepat, Bangkit lebih kuat mendukung Bukittinggi hebat”. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 15 hingga 21 Desember 2022 di Lapangan Kantin dan tanggal 16 hingga 31 Desember di Pedestrian Jam Gadang, setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 22.00 WIB.
Sekda menegaskan Pedati tetap mengedepankan potensi lokal Kota Bukittinggi untuk mendapatkan perhatian publik, baik itu dalam pertunjukan seni dan budaya, begitu juga produk UMKM yang berkualitas unggul. “Dalam kegiatan ini, kita tetap mengedepankan kearifan lokal dan untuk pameran dagang dan industri nanti kita juga memakai dari BUMN, BUMD, termasuk pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Bukittinggi,” katanya. (rdr/ant)
Komentar