PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan RI angka stunting di Kota Pariaman, Sumatera Barat turun 3,5 persen dari 20,3 persen pada 2021 menjadi 16,8 persen pada 2022.
“Semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Pariaman berkolaborasi untuk penanganan stunting, sehingga kami berhasil menurunkan angka stunting di Pariaman, jadi tidak satu atau dua dinas tapi semua dengan pola keroyok,” kata Wali Kota Pariaman Genius Umar pada Rapat Koordinasi Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting di Pariaman, Jumat.
Ia mengatakan meskipun angka stunting di Pariaman pada 2022 turun dari tahun sebelumnya namun pihaknya terus berupaya menekan kasus gagal tumbuh pada anak dengan meningkatkan koordinasi tidak saja di tingkat OPD namun juga desa dan kelurahan.
Menurutnya dengan pola kolaborasi tersebut maka penanganan stunting akan lebih mudah dan tepat sasaran sehingga dapat meminimalisir angka kasus gagal tumbuh pada anak di Pariaman. “Hari ini kami rapat evaluasi untuk mengetahui apa saja penyebab stunting di setiap kecamatan dan desa, kami lakukan intervensi sesuai dengan penyebabnya,” katanya.
Rapat tersebut tidak saja melibatkan OPD di Pariaman namun juga kepala desa dan lurah, camat, kader pendamping desa dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
Ia menjelaskan hal tersebut dilakukan agar pihaknya dapat mengetahui penyebab stunting di masing-masing kecamatan dan desa atau kelurahan sehingga intervensi yang dilakukan dapat tepat sasaran.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan pasca keluarnya angka stunting SSGI 2021 pihaknya membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting mulai dari tingkat kota hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Selain itu Kader KB, bidan desa dan kader PKK melakukan pendampingan kepada keluarga yang berisiko stunting,” ujarnya.
Dari pendampingan yang dilakukan semenjak Februari tersebut maka pihaknya dapat menurunkan angka stunting di Pariaman. “Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk menurunkan angka stunting secara nasional di bawah 14 persen dan target kota di bawah 10 persen,” tambahnya. (rdr/ant)