Tak hanya itu, kasus yang parah bahkan menyebabkan beberapa komponen utama transmisi jadi tak sejajar. Kemungkinan fatal gigi transmisi terkunci dan sedikitpun tak bisa dipindahkan. Menurut Edy, kasus kerusakan tersebut beberapa waktu telah dirasakan jika peka membaca perubahan kondisi yang berubah secara berkala.
“Awalnya jarak main kopling terlalu pendek. Jadi gigi susah masuk, seperti dipaksa. Lama-kelamaan gir-gir transmisi aus,” kata dia. Kebiasaan buruk berkendara terutama perpindahan transmisi mempercepat keausan komponen utama. Hal tersebut seperti disampaikan Kepala Bengkel Suzuki Pemuda Semarang Kusnadi.
“Alur perpindahan gigi transmisi manual menentukan keawetan komponen. Banyak yang ngawur (sembarangan), contohnya dari R ke 2 atau berjalan pelan tetapi menggunakan gigi tinggi,” kata dia. (rdr/kompas.com)