JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Transmisi mobil manual yang mengalami kerusakan bisa menyebabkan masalah gigi susah dioper. Banyak titik yang menyebabkan masalah tersebut jadi parah karena dibiarkan lama. Karena kesulitan untuk mengoper gigi, pemilik mobil pun memaksa sampai sebisa mungkin.
Bukan menyelesaikan akan tetapi lebih merugikan, sebab adanya kerusakan yang terjadi bersamaan. Lantas apa yang sebenarnya terjadi?
Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Edy Haryanto mengatakan, susah oper gigi dan posisi gigi transmisi manual loncat, masuk level kerusakan yang serius. “Masalahnya sama, yaitu kerusakan (gigi) sinkromes atau kopling. Begitu transmisi dioper ke gigi tertentu, nanti akan kembali ke posisi semula atau malah ke N (netral),” kata Edy kepada Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).
Tak hanya itu, kasus yang parah bahkan menyebabkan beberapa komponen utama transmisi jadi tak sejajar. Kemungkinan fatal gigi transmisi terkunci dan sedikitpun tak bisa dipindahkan. Menurut Edy, kasus kerusakan tersebut beberapa waktu telah dirasakan jika peka membaca perubahan kondisi yang berubah secara berkala.
“Awalnya jarak main kopling terlalu pendek. Jadi gigi susah masuk, seperti dipaksa. Lama-kelamaan gir-gir transmisi aus,” kata dia. Kebiasaan buruk berkendara terutama perpindahan transmisi mempercepat keausan komponen utama. Hal tersebut seperti disampaikan Kepala Bengkel Suzuki Pemuda Semarang Kusnadi.
“Alur perpindahan gigi transmisi manual menentukan keawetan komponen. Banyak yang ngawur (sembarangan), contohnya dari R ke 2 atau berjalan pelan tetapi menggunakan gigi tinggi,” kata dia. (rdr/kompas.com)