Jelang Nataru, Ratusan Ribu Mobil Mulai Tinggalkan Jabodetabek

Volume kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) terpantau naik dari kondisi normal. Di mana sudah ada 137 ribu kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek.

Ilustrasi kendaraan melintas menuju gerbang Tol Cipali, Palimanan. (Antara)

Ilustrasi kendaraan melintas menuju gerbang Tol Cipali, Palimanan. (Antara)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Arus mobilitas jelang hari raya Natal 2022 dan tahun baru (Nataru) sudah mulai meningkat. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Tb, Lisye Octaviana mengatakan, per hari Minggu (18/12/2022) atau pada H-7 hari raya Natal.

Dia mengatakan, volume kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) terpantau naik dari kondisi normal. Di mana sudah ada 137 ribu kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek.

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

“Total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabodetabek ini naik 6% jika dibandingkan lalin normal periode Juni 2022 dengan total 129.455 kendaraan,” kata Lisye dalam keterangan, Senin (19/12/2022).

Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 67.886 kendaraan (49,5%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung). Sedangkan 39.100 kendaraan (28,5%) menuju arah Barat (Merak) dan 30.132 kendaraan (22,0%) menuju arah Selatan (Puncak).

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memprediksi kenaikan traffic lalu lintas Melalui Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan. Diperkirakan ada 44,17 juta orang yang akan bepergian saat libur Nataru.

Potensi pengguna transportasi pribadi masih paling banyak. Seperti mobil mencapai 28%, sepeda motor 16%. Lalu diikuti transportasi umum seperti kereta antar kota sebesar 13%, bus 11%, dan pesawat 11%. (rdr/cnbc)

Exit mobile version