Benahi Sanitasi Rumah Warga, Pemko Pariaman Salurkan 500 Tengki Septik

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman, Sumbar Feri Andri. (ANTARA/Aadiaat M. S.)

PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat telah menyalurkan bantuan 500 unit tengki septik dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) sepanjang 2022 guna membenahi sanitasi rumah warga di daerah itu.

“Tengki tersebut telah kami serahkan kepada warga dan telah berfungsi. Namun masih banyak warga yang membutuhkan tengki tersebut yaitu sebanyak 1.649 unit lagi,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman Feri Andri di Pariaman, Senin.

Namun, kata dia pada 2023 daerah itu juga akan mendapatkan bantuan sekitar 1.000 unit tengki septik oleh pemerintah pusat sedangkan sisanya akan diupayakan diakomodir daerah melalui dana desa.

Ia mengatakan dengan adanya bantuan tengki tersebut maka dapat membantu pihaknya menangani permasalahan kawasan kumuh serta menekan angka stunting yang pada tahun ini 16,8 persen. “Jadi kalau selama ini warga membuang BAB-nya ke laut, sungai atau kolam namun sekarang sudah di jamban masing-masing karena kita buatkan WC-nya,” katanya.

Ia menyampaikan lokasi warga yang mendapatkan bantuan tersebut menyebar di empat kecamatan di Pariaman. Data penerima bantuan tersebut sudah diverifikasi melalui tim dari pemerintah pusat.

Ia berharap dengan adanya bantuan tersebut maka daerah itu bebas dari kawasan kumuh dan memberikan pemahaman kepada warga terkait pentingnya menjaga sanitasi karena akan berdampak pada lingkungan dan kesehatan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan bantuan pengadaan tengki septik tersebut pada 2023 diutamakan untuk rumah yang terdapat anak di bawah lima tahun namun belum memiliki jamban.

“Penanganan stunting di Pariaman dilakukan oleh semua organisasi perangkat daerah sesuai dengan bidangnya masing-masing,” ujar dia.

Selain itu, lanjutnya permasalahan stunting di Pariaman tidak saja disebabkan oleh pola asuh yang salah dan ekonomi namun juga sanitasi yang buruk.

Sebelumnya Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan RI angka stunting di Kota Pariaman, Sumatera Barat turun 3,5 persen dari 20,3 persen pada 2021 menjadi 16,8 persen pada 2022.

“Semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Pariaman berkolaborasi untuk penanganan stunting, sehingga kami berhasil menurunkan angka stunting di Pariaman, jadi tidak satu atau dua dinas tapi semua dengan pola keroyok,” kata Wali Kota Pariaman Genius Umar pada Rapat Koordinasi Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting di Pariaman.

Ia mengatakan meskipun angka stunting di Pariaman pada 2022 turun dari tahun sebelumnya namun pihaknya terus berupaya menekan kasus gagal tumbuh pada anak dengan meningkatkan koordinasi tidak saja di tingkat OPD namun juga desa dan kelurahan. (rdr/ant)

Exit mobile version