Sebulan Terakhir, Sampah Infeksius Covid-19 di Kota Padang Meningkat

Salah satu armada DLH Padang yang dikhususkan membawa sampah infeksius.

PADANG, RADARSUMBAR.COM-Jumlah warga Padang yang terpapar Covid-19 dalam sebulan terakhir cukup tinggi dibanding bulan sebelumnya. Akibatnya, sampah infeksius (terkontaminasi) di tempat karantina dan laboratorium meningkat. Hal ini diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Mairizon, Minggu (15/8/2021).

“Jumlahnya memang meningkat dibanding sebelumnya,” ujar Mairizon.

Dari data yang diperoleh, sepanjang bulan Juli dan Agustus ini, jumlah sampah infeksius yakni 6.441 kardus yang diangkat dari tempat karantina Rumah Nelayan di Koto Tangah dan Laboratorium Fakultas Kedokteran (FK) Unand. Sedangkan bulan sebelumnya, Mei dan Juni, jumlah sampah infeksius Covid-19 hanya sebanyak 5.594 kardus.

“Di bulan Juli dan Agustus ini, jumlah sampah mencapai 500 kardus per sekali angkut, bahkan lebih,” kata Kadis LH itu.

Sedangkan pada bulan sebelumnya, rata-rata jumlah sampah yang diangkut hanya 400-an kardus per sekali angkut. Mairizon mengatakan, sampah tersebut diangkut dengan mobil boks. Mobil boks datang dua kali seminggu ke dua lokasi.

“Kita gunakan satu mobil boks yang datang dua kali seminggu ke Rumah Nelayan dan Laboratorium Unand,” terangnya.

Seluruh sampah tersebut kemudian dibakar di Kiln milik PT Semen Padang. Sedangkan sampah bagi warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah, sampahnya dibakar di lokasi secara terkendali. Pihak Dinas Lingkungan Hidup bahkan telah mengeluarkan izin untuk itu. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version