“Dari pembangunan (gapura) tersebut, terinisiasi untuk langsung membangun Musala,” kata Bripka Harry Hendrian Kurnia, Jumat (23/12/2022) saat diwawancarai.
Kemudian, dia mengumpulkan uang untuk membeli sejumlah kebutuhan pembangunan seperti semen, pasir, batu bata dan lainnya melalui dananya sendiri. “Bersama warga kami kemudian gotong royong membangun,” ujarnya.
Kini, Musala yang dia persembahkan untuk masyarakat ini telah rampung hampir 80 persen dan bisa dipergunakan warga atau peziarah yang ingin melaksanakan ibadah Salat.
“Kalau ada yang mau ikut bersedekah juga diperbolehkan,” ungkapnya. (rdr)
Laman 2 dari 2 Laman